Garuda Indonesia Belum Mengudara ke Ternate

Garuda Indonesia Belum Mengudara ke Ternate
Garuda Indonesia Belum Mengudara ke Ternate

jpnn.com - JAKARTA - Maskapai Garuda Indonesia masih belum melayani penerbangan dari dan menuju Ternate, Minggu (21/12). Hal ini akibat debu vulkanik Gunung Gamalama yang masih tebal, yang mengakibatkan belum kondusifnya bandara Sultan Babullah, Ternate untuk beroperasi.

"Berdasarkan hasil pengamatan VAAC (Volcanic Ash Advisory Center) yang berlokasi di Darwin, Australia, maka hingga besok, Minggu (21/12) Garuda Indonesia tidak melayani penerbangan dari dan menuju bandara Sultan Babullah, Ternate," ujar VP Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto dalam siaran persnya, Sabtu (20/12).
 
Di samping itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum mencabut Notification to Airman' (Notam) No. C.0730/14 terkait izin pengoperasian di Bandara Sultan Baabullah, Ternate karena aktivitas Gunung Gamalama.

"Garuda Indonesia akan terus memonitor situasi dan perkembangan berkaitan dengan aktivitas gunung Gamalama, dan akan terbang kembali ke Ternate setelah bandara Sultan Baabullah dinyatakan dibuka kembali oleh otoritas yang berwenang," terang Pujo.

Berikut jadwal penerbangan dari dan menuju Ternate yang akan dibatalkan:
 
1. GA 648 rute Jakarta – Ternate, dan GA 649 rute Ternate–Jakarta.
2. GA 7642 rute Ambon – Ternate, dan GA 7643 rute Ternate-Ambon.
3. GA 684 rute Menado–Ternate, dan GA 685 rute Ternate–Manado.
4. GA 660 rute Makassar–Ternate, dan GA 661 rute Ternate-Makassar.
 
Sebelumnya, mulai hari Jumat (19/12) kemarin Garuda Indonesia telah melakukan pembatalan penerbangan dari dan menuju Ternate karena ditutupnya Bandara Sultan Babullah akibat dampak meletusnya gunung Gamalama sejak Kamis (18/12).
 
Garuda Indonesia menyampaikan permohonan maaf atas pembatalan penerbangan-penerbangan tersebut dikarenakan oleh situasi force majeur dan di luar kendali perseroan. (chi/jpnn)


JAKARTA - Maskapai Garuda Indonesia masih belum melayani penerbangan dari dan menuju Ternate, Minggu (21/12). Hal ini akibat debu vulkanik Gunung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News