Para Siswa yang Masih Teguh Menekuni Kegiatan-Kegiatan Pramuka

Tinggalkan Sekolah Selama Sebulan demi Ikut Pelantara

Para Siswa yang Masih Teguh Menekuni Kegiatan-Kegiatan Pramuka
PRAJA MUDA KARANA: M. Rachman Nur Faiz, Jodan Yogatama, dan Ony Arya Wibowo, para pelajar yang menyelami pramuka sejak SD. Foto: Dimas Alif/Jawa Pos

jpnn.com - MEREKA bukan tipikal remaja masa kini yang lebih memilih bersenang-senang pada waktu senggang. Para siswa itu memilih concern menekuni pramuka. Hati dan jiwa mereka ingin mengembalikan rasa nasionalisme bangsa.

Laporan Titik Andriyani, Surabaya

BERDIRI pada ketinggian 20 meter pasti memacu adrenalin bila dilakukan di atas kapal perang di lautan terbuka. Apalagi momen itu tidak sejenak. Berlangsung sekitar 45 menit. Embusan angin dan kapal yang bergoyang lantaran diterjang ombak setinggi 2–3 meter terus menggoyahkan kaki peserta upacara di atas KRI Surabaya pada 17 Agustus lalu di lautan Banda Aceh.

Keder dalam hati. Tapi, rasa haru dan menggebu hadir dalam lubuk hati mereka saat menghormat pada sang Saka Merah Putih di garis khatulistiwa tersebut. Saat itu menjadi pengalaman yang tak akan pernah terlupakan bagi peserta upacara pada Hari Kemerdekaan 17 Agustus lalu. Upacara tersebut diadakan dalam rangkaian Pelayaran Lingkar Nusantara (Pelantara) pada 6 Agustus–7 September lalu.

Adalah Ony Arya Wibowo, Jodan Yogatama, M. Rachman Nur Faiz, tiga siswa SMAN 20, yang menjadi bagian peserta upacara itu. ”Jika tak ikut pramuka, belum tentu kami mendapat pengalaman yang sangat berharga seperti itu,” kenang Ony Arya Wibowo, pengurus Dewan Pramuka SMAN 20.

Pelantara diadakan Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Kemenhankam). Kegiatan pengenalan wawasan kebaharian tersebut diikuti 950 peserta dari seluruh Indonesia. SMAN 20 adalah satu-satunya sekolah negeri yang mewakili kegiatan itu di Jatim. Konsekuensinya, sekitar sebulan mereka harus meninggalkan sekolah.

Selama itu mereka melewati rute Surabaya–Jakarta–Makassar–Raja Ampat (Papua)–Ambon–Kupang–Bali–Jakarta–Surabaya. Puncak kegiatan mereka sejatinya saat di Raja Ampat. Di sana mereka mengikuti acara Sail Raja Ampat, lomba kapal pesiar, maupun lomba selancar. Pada saat itu, Raja Ampat dinobatkan sebagai puncak wisata dunia. Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hadir dalam kegiatan tersebut. Wisatawan dari berbagai negara pun tumplek-bleg di Raja Ampat. Misalnya, dari Australia, Korea, Jepang, Selandia Baru, dan Tiongkok.

Yang mengesankan adalah ssat mereka mengikuti upacara pengibaran bendera di Pantai Waisai Torang Cinta bersama mantan Presiden SBY. Pantas mereka bangga. Pengalaman mereka sudah demikian jauh. Terlebih, sudah dua kali ini SMAN 20 terpilih untuk mengikuti Pelantara.

MEREKA bukan tipikal remaja masa kini yang lebih memilih bersenang-senang pada waktu senggang. Para siswa itu memilih concern menekuni pramuka. Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News