Izin Terbang AirAsia Surabaya–Singapura Dibekukan

Izin Terbang AirAsia Surabaya–Singapura Dibekukan
Pesawat AirAsia. Foto: Int

jpnn.com - JAKARTA – Sedikit demi sedikit, penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 mulai terkuak. Salah seorang pilot yang menerbangkan pesawat rute Surabaya–Singapura itu ternyata tak mengambil laporan cuaca yang disediakan AirNav Indonesia.

 

Pihak maskapai asal Malaysia itu ternyata baru mengambilnya pada pukul 07.00, setelah air traffic control (ATC) kehilangan kontak dengan pesawat.

Kepastian itu disampaikan Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid saat jumpa pers Jumat (2/1) di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Bukti itu terungkap setelah Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan bertanya kepada pihak ATC.

”Pak Jonan kaget ketika AirAsia ternyata tidak brifing terlebih dulu dengan ATC ketika ingin terbang. Bahkan, tidak hanya sekali. Menurut catatan kami, beberapa kali AirAsia tidak melakukan brifing,” ujarnya.

Menurut Hadi, setelah mendengar kabar itu, kemarin pagi Jonan bersama pejabat Kemenhub langsung melakukan sidak di Cengkareng. Dia mengunjungi konter perusahaan penerbangan seperti AirAsia, Garuda, dan Sriwijaya.

Dia melanjutkan, di konter AirAsia, karena penasaran, Jonan bertanya kepada manajemen alasan tidak melakukan brifing sebelum terbang. Padahal, dalam aturan, dua jam sebelum take off, pilot harus menyerahkan flight plan. Setelah itu, pilot akan menerima informasi cuaca dari AirNav. ”Mereka bilang cara brifing itu sudah kuno,” ujarnya.

JAKARTA – Sedikit demi sedikit, penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 mulai terkuak. Salah seorang pilot yang menerbangkan pesawat rute

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News