Jin Akui sebagai Penculik Bocah, Mau Bebaskan dengan Syarat...

Jin Akui sebagai Penculik Bocah, Mau Bebaskan dengan Syarat...
Jin Akui sebagai Penculik Bocah, Mau Bebaskan dengan Syarat...

jpnn.com - LANGSA - Daerah Gampong Pondok Kemuning, Langsa Lama, Minggu (4/1), mendadak heboh.  Pasalnya, bocah berusia 15 tahun, Roby Syaputra, sudah enam hari hilang.

Saat itu, korban yang merupakan salah seorang siswa kelas III MTsN Geudeubang, usai bermain bersama teman-temannya, pergi ke kebun coklat sekitar 100 meter di belakang rumahnya. ntuk mengambil sapinya sembari membawa sebilah arit dan satu goni untuk memotong rumput pakan sapi.
 
Namun, usai melepaskan tambatan sapi hingga menjelang magrib, korban tidak kunjung pulang ke rumahnya. Padahal sapi sudah duluan sampai di rumah.  

Awalnya, kondisi ini tidak menjadi kerisauan kedua orang tua korban, karena sudah saban hari korban kerap pergi ke kebun coklat itu untuk sekedar duduk dan menikmati tebu yang ada di sekitar kebun usai melepaskan tambatan sapi.
 
 Tapi, hingga usai waktu Magrib, ternyata korban tidak kunjung pulang ke rumah, sehingga hal ini membuat kedua orang tua korban resah, karena ini bukan kebiasaan korban. Sehingga saat itu juga orang tua korban memutuskan menyusul anaknya yang masih berada di kebun.

 “Ternyata saat saya tiba di lokasi tambatan sapi, Roby tidak ada, sudah saya cari di sekitar kebun juga tidak terlihat. Bahkan saya sudah memanggil namanya berulang kali, namun tetap saja tidak ada sahutan, dan arit serta goni yang dibawanya juga ikut raib, sehingga saya langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada warga dan perangkat gampong,” sebut Misman (46) orang tua kandung korban kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN) di kediamannya.
 
Dijelaskannya, usai menyampaikan informasi tersebut,  ia bersama warga dan perangkat gampong langsung melakukan pencarian secara massal di sekitar lokasi kebun yang tidak jauh dengan beberapa tumpukan rumpun bambu.
 
Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil, korban yang masih anak bawah umur tersebut seakan raib begitu saja dari kebun coklat tanpa meninggalkan jejak apapun sebagai petunjuk.

Sehingga warga berkesimpulan, hilangnya korban secara misterius ini diduga karena diculik oleh jin sejenis gundoruwo atau yang dikenal dalam masyarakat Aceh “Geunteut”.
 
Misman yang bekerja sebagai sopir dum truck tersebut juga mengatakan, bahwa usaha pencarian anaknya telah dilakukan dengan berbagai upaya. Termasuk telah melakukan zikir serta yasinan di lokasi kejadian dan ikut melibatkan sejumlah para normaluntuk melihat keberadaan korban di alam ghaib.
 
“Namun hingga kini, memasuki hari keenam, belum ada hasil apapun, masih belum ditemukan, keberadaannya masih misterius. Tapi saya yakin dia masih berada di lokasi hilang dan dalam penguasaan mahkluk halus, ini juga telah dibenarkan oleh orang-orang pintar (paranormal, red) yang ikut mencari dia,” sebut Misman lagi, seraya mengaku kalau tragedi ini terjadi pada Senin, 29 Desember 2014 lalu sekira pukul 18.20 Wib.

Minggu (4/1) dini hari tadi  dirinya dengan bantuan mediasi orang pintar melakukan upaya dialog dengan mahkluk halus penghuni lokasi kebun coklat tempat hilangnya korban.

Melalui mediasi orang pintar tersebut yang dirasuki mahkluk halus yang diduga penculik anaknya, Misman mengaku berhasil melakukan sedikit komunikasi. Dimana dalam komunikasinya itu, mahkluk halus tersebut mengaku bahwa anaknya masih dalam penguasaannya.

“Jin itu mengaku akan membebaskan anak saya dengan syarat harus dijemput oleh orang alim.  Dia (jin-red) tidak mau kalau korban dijemput oleh orang pintar, karena jin ini Islam,” sebut Misman seraya menambahkan, saat ini dirinya sedang menunggu anak pertamanya yang pergi mencari orang alim untuk menjemput korban dari alam ghaib.
 
Misman juga mengaku bahwa sejak anaknya raib pada Senin, 29 Desember 2014 lalu, sampai saat ini dirinya masih belum tenang. Bahkan dirinya juga kehilangan selera makan serta tidak bisa tidur dengan tenang sebelum anak laki-lakinya itu ditemukan.
 
“Saya sangat menyakini kalau anak saya ini masih bisa ditemukan dan bisa pulang ke rumah, tapi saya tidak tahu kapan waktunya, saya hanya pasrah dan berdoa kepada Allah, semoga dia (korban, red) selalu dalam lindungan –Nya di manapun berada,” demikian Misman. (bah/jpnn)

LANGSA - Daerah Gampong Pondok Kemuning, Langsa Lama, Minggu (4/1), mendadak heboh.  Pasalnya, bocah berusia 15 tahun, Roby Syaputra, sudah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News