Kombatan GAM Ikut Buru Batu Cempaka Madu

Sehari Bisa Raup Minimal Rp 8 Juta

Kombatan GAM Ikut Buru Batu Cempaka Madu
BISA JUTAAN RUPIAH SEHARI: Yusma, warga Desa Alu Raya, menggali lubang untuk mencari batu akik di pegunungan Alu Raya, Aceh Jaya, Aceh, Minggu (4/1). Foto: Zulkarnaini/Rakyat Aceh/JPNN

jpnn.com - ACEH JAYA – Fenomena batu akik memang tiada habisnya. Setelah dihebohkan dengan adanya batu giok, kini Aceh kembali digemparkan dengan temuan batu cempaka madu. Batu cempaka madu itu berasal dari Kabupaten Aceh Jaya, tepatnya di kawasan Kecamatan Panga.

Batu tersebut memiliki keunikan tersendiri. Selain indah dipandang mata, batu itu diyakini berkhasiat. Konon katanya, batu tersebut bisa menjadi pemanis, pelaris dagangan, serta mengobati bisa atau racun.

Saat ini masyarakat di Kabupaten Aceh Jaya sedang memanfaatkan ketenaran batu itu sebagai sumber penghasilan baru. Setiap hari ratusan warga setempat pergi ke gunung untuk memburu batu yang lagi tren tersebut.

Mereka rela berjalan kaki hingga puluhan kilometer demi mendapatkan batu yang bernilai jual tinggi itu. Tidak hanya laki-laki dewasa, perempuan dan anak-anak turut terjun ke dalam lubang yang dapat ’’menghidupkan’’ perekonomian mereka tersebut.

Di lokasi penambangan, mereka bertarung nyawa di dalam lubang yang digali hingga 2–8 meter. Mereka juga harus rela melawan debit mata air yang tiba-tiba muncul dari dalam tanah. Tanpa dikomando, setiap penambang membawa timba dan perlengkapan lain untuk mencari batu berwarna madu tersebut.

Dalam sehari, mereka kadang bisa mendapatkan kiloan bongkahan batu. Jika batu itu dijual, harganya bisa mencapai Rp 4 juta per kilo untuk batu madu kualitas super. Ada juga yang pulang dengan tangan kosong.

Namun, semangat mereka untuk berburu batu alam tersebut tidak pernah surut. Esoknya mereka kembali berjibaku dengan bahaya lumpur dan tanah longsor yang sewaktu-waktu bisa menimpa mereka di dalam lubang.

Joel, mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini berburu batu itu bersama masyarakat lain menyatakan, untuk mendapatkan barang super, mereka harus sabar dan tekun menggali lubang.

ACEH JAYA – Fenomena batu akik memang tiada habisnya. Setelah dihebohkan dengan adanya batu giok, kini Aceh kembali digemparkan dengan temuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News