Bom saat Daftar Akpol, 33 Tewas
jpnn.com - SANAA - Sebanyak 33 nyawa melayang dalam ledakan bom mobil di Kota Sanaa, Yaman, kemarin (7/1).
Bom yang disembunyikan di dalam minibus itu meledak di luar akademi kepolisian (akpol) yang sedang melayani pendaftaran mahasiswa baru. Sebagian besar korban aksi bunuh diri tersebut adalah para pendaftar.
"Kami semua sedang berbincang-bincang saat tiba-tiba sebuah bom meledak di tempat antrean mahasiswa baru yang tidak jauh dari tempat kami berkumpul," kata Jamil Al Khaleedi, seorang saksi yang juga warga setempat.
Akpol itu memang terletak di wilayah permukiman warga. Selain para calon mahasiswa, beberapa penduduk menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Al Khaleedi panik saat mendengar suara ledakan. Dia bertambah takut ketika melihat tubuh beberapa calon mahasiswa terlempar jauh ke udara dan kemudian membentur tanah. Serpihan tubuh manusia dan genangan darah menghiasi halaman dan pintu gerbang akademi tersebut.
Kepala Polisi Kota Sanaa Abdul Razak Al Moayed menyebutkan, ledakan itu menewaskan sedikitnya 33 orang.
"Sedikitnya ada tiga penduduk setempat yang juga tewas dalam peristiwa tersebut," ujarnya.
Selain menelan korban jiwa, ledakan tunggal itu mengakibatkan sejumlah orang terluka. Paramedis yang langsung berdatangan ke lokasi kejadian segera mengevakuasi para korban luka.
Sejauh ini belum ada kelompok atau individu yang mengaku bertanggung jawab atas serangan maut tersebut. Tetapi, belakangan, Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) rajin mengumbar teror.
Biasanya kelompok radikal itulah yang selalu berada di balik aksi maut menarget militer, kepolisian, atau pemerintah. (AP/AFP/hep/c14/ami)
SANAA - Sebanyak 33 nyawa melayang dalam ledakan bom mobil di Kota Sanaa, Yaman, kemarin (7/1). Bom yang disembunyikan di dalam minibus itu
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sukses Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan 2024, PPI Jerman: Wadah Menuju Indonesia Emas
- Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina