Al Qaeda Yaman Klaim jadi Otak dan Sponsor Serangan Charlie Hebdo
jpnn.com - AL QAEDA cabang Yaman mengaku bertanggung jawab atas aksi serangan ke kantor media satir Charlie Hebdo, di Paris, Ranu (7/1) lalu. Teror yang disebut paling sadis selama sejarah terorisme di Prancis itu sudah merenggut 12 nyawa.
Pemimpin senior Al Qaeda-Yaman, Nasser bin Ali al-Ansi menyatakan bahwa organisasinya lah yang membiayai sekaligus merencanakan serangan mematikan tersebut. Hal itu diungkap Ansi lewat video Youtube, Rabu (14/1) yang kemudian diklaim sejumlah pihak sebagai video asli.
Ansi menyebutkan pihaknya memang merencanakan serangan bersama kakak beradik Cherif dan Said Kouachi dengan menargetkan editor-editor senior di Charlie Hebdo, lantaran menerbitkan kartun satire yang menggambarkan Nabi Muhammad.
"Petinggi AQAP (Al Qaeda Yaman) memilih targetnya, merencanakan, serta mendanai operasi,” kata Ansi dalam video tersebut seperti dilansir dari Reuters, Kamis (15/1).
Ansi menegaskan AQAP lah yang bertanggung jawab atas operasi ini, sebagai hukuman akan pelecehan terhadap Nabi Muhammad. "Adapun Pertempuran diberkati Paris, kami, Organisasi Al-Qaeda al Jihad di Semenanjung Arab, mengklaim bertanggung jawab atas operasi ini sebagai balas dendam," kata Ansi.
QAP memuji serangan Charlie Hebdo yang nyaris bertepatan dengan operasi terpisah oleh Amedy Coulibaly. Ia membunuh seorang polisi wanita dan empat warga sipil di sebuah toko kelontong Yahudi di Paris. Namun AQAP mengaku tak bertanggung jawab atas serangan Coulibaly. (adk/jpnn)
AL QAEDA cabang Yaman mengaku bertanggung jawab atas aksi serangan ke kantor media satir Charlie Hebdo, di Paris, Ranu (7/1) lalu. Teror yang disebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia
- Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%