'Kemungkinan Bisa Karena Peluru Tidak Punya Mata'

'Kemungkinan Bisa Karena Peluru Tidak Punya Mata'
'Kemungkinan Bisa Karena Peluru Tidak Punya Mata'

PAMEUNGPEUK - Sempat dirawat di RS Sartika Asih Kota Bandung, Fitriyanti ,18, siswa kelas XII SMK Perintis yang terkena peluru nyasar, dibawa ke RS Salamun Ciumbuleuit Kota Bandung untuk melakukan operasi pengangkatan proyektil di kakinya.
    
Yayan Suntara,25, kakak ipar Fitiriyanti mengatakan, adik iparnya dibawa ke RS Salamun Ciumbuleuit Kota Bandung pada Rabu (14/1) malam dan langsung dilakukan operasi pengangkatan proyektil dari kaki kirinya.
    
"Sudah dioperasi, proyektilnya berhasil diangkat di RS Salamun Ciumbuleuit," tutur Yayan ketika ditemui di kediamannya, Kampung Bojong, Desa Sukamukti Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung, Kamis (15/1).
    
Menurutnya, Fitriyanti dijemput oleh orang dari Lanud Sulaiman dari RS Sartika Asih dan dibawa ke RS Salamun untuk melakukan operasi pengangkatan proyektil yang bersarang di betis kirinya.
    
Dikatakannya, Fitriyanti tidak bisa dioperasi di RS Sartika Asih karena dokter bedahnya sedang tidak ada, sehingga dia dibawa ke RS Salamun.
    
"Keluarga juga meminta untuk segera dioperasi, karena di RS Sartika Asih dokternya tidak ada, maka oleh dari Lanud Sulaiman dibawa ke RS Salamun. Biaya juga ditanggung oleh Lanud," ungkapnya.
    
Pada saat kejadian, di Lanud Sulaiman diketahui sedang ada latihan menembak. Danlanud Sulaiman, Pnb Djamaluddin melalui Kepala Penerangan Lanud Sulaiman, Mayor Sus Sitty Asniawati mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, pada Rabu (14/1) pagi memang sedang ada latihan gabungan dari lanud Husein Sastranegara. "Yang latihan dari Lanud Husein Sastranegara,"tuturnya.
    
Kendati demikian, proyektil yang bersarang di betis kiri Fitriyanti belum bisa dipastikan berasal dari senjata yang digunakan saat latihan di Lanud Sulaiman, karena belum ada keterangan resmi dari hasil uji balistik.

"Kita masih melakukan investigasi untuk mencari sumber proyektilnya," ucapnya.
    
Menurut Asni kemungkinan adanya peluru yang berasal dari daerah latihan memang ada. Namun Asni belum bisa memastikannya karena masih dalam proses penyelidikan.
    
"Info dari intel itu jarak daerah latihan ke lokasi kejadian sekitar lima kilometer. Kemungkinan bisa jadi karena peluru tidak punya mata," katanya, seperti diberitakan Radar Bandung (Grup JPNN).
    
Sebelumnya diberitakan,  Firiyanti,18, siswa kelas XII SMK Perintis Kabupaten Bandung diduga terkena peluru nyasar yang mengenai betis kirinya, Rabu (14/1).
    
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.00, ketika siswa sekolah tersebut sedang sedang berisitirahat.

Pada saat kejadian, Fitriyanti bersama Wida Herawati (18) bermaksud jajan ke sebuah warung di sebrang sekolah di Kampung Sukaluyu, RT 002/10, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung. (mld)


PAMEUNGPEUK - Sempat dirawat di RS Sartika Asih Kota Bandung, Fitriyanti ,18, siswa kelas XII SMK Perintis yang terkena peluru nyasar, dibawa ke


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News