Priscilla Sitienei, Nenek Usia 90 Tahun jadi Murid SD
jpnn.com - PRISCILLA Sitienei punya semangat tinggi. Lima tahun lalu kemauannnya ditolak saat mendaftar jadi murid sekolah dasar. Alasannya, dia terlalu tua.
Namun, sekolah kemudian luluh ketika Sitienei yang kini berusia 90 tahun bisa meyakinkan bahwa dirinya serius. Kini semangatnya menjadi inspirasi bagi generasi muda Kenya.
------------
WAJAH Sitienei tampak serius saat mendengarkan guru yang sedang mengajar di depan kelas. Beberapa kali dia menuliskan nama-nama binatang dalam bahasa Inggris di buku catatannya.
Sudah lima tahun ini dia mengenyam pendidikan dasar di Leaders Vision Preparatory School di Desa Rift Valley, Ndalat, Kenya. Saat ini Sitienei masih duduk di kelas empat.
Dia mengikuti seluruh pelajaran seperti siswa lainnya. Mulai matematika, bahasa Inggris, seni tari, olahraga, hingga seni suara.
Seperti biasa, saat belajar di sekolah, dia selalu duduk di bangku deretan terdepan. Usia yang sudah tua membuat penglihatan dan pendengaran Sitienei menurun.
Karena itulah, dia harus duduk di depan. Layaknya siswa pada umumnya, Sitienei juga menggunakan seragam sekolah lengkap dengan dasi.
Enam orang piutnya (cucu dari cucunya) bersekolah di tempat yang sama. Mereka biasanya berangkat bersama-sama. Sitienei tidak merasa malu sama sekali bersekolah bersama mereka.
Teman-temannya yang lain berusia 10–14 tahun. Beberapa di antaranya pernah dibantu saat lahir dulu. Sebab, selama 65 tahun belakangan, Sitienei berprofesi sebagai bidan desa.
PRISCILLA Sitienei punya semangat tinggi. Lima tahun lalu kemauannnya ditolak saat mendaftar jadi murid sekolah dasar. Alasannya, dia terlalu tua.
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri