Dijadikan Pengganti Anjing Pelacak, WNI Tewas Tertembak di Malaysia

Dijadikan Pengganti Anjing Pelacak, WNI Tewas Tertembak di Malaysia
Ilustrasi.

jpnn.com - SINTANG – DUARRR...! suara letusan tembakan keluar dari senjata milik Nyaun, warga negara Malaysia, pada Sabtu (24/1) sekitar pukul 14.00 waktu Malaysia. Timah panas yang muntah dari senjata Nyaun itu menembus dada Yudas, seorang warga negara Indonesia yang saat itu ikut berburu bersama di Desa Ruan Tengah Semujan, Malaysia. Yudas tewas di tempat dengan tubuh bersimbah darah. 

Yudas merupakan warga Desa Sungai Bugau, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Hari nahas itu, Yudas dan delapan orang rekannya berangkat berburu. Ia bersama Yurid, Gintang, Wiliy. Tiga rekan Yudas ini juga warga negara Indonesia. Mereka berangkat bersama empat warga Malaysia; Pakun, Ajis, Nyaun dan Temenggong. Mereka memang berencana berburu di hutan Desa Ruan Tengah Semujan, Malaysia.  

Kepada Kapuas Post, Kapolsek Senaning, Ketungau Hulu AKP Iskandar menceritakan, di antara para pemburu tersebut yang memegang senjata api hanya warga Malaysia. Sementara Yudas dan tiga rekannya orang rekannya sesama WNI hanya dijadikan sebagai pelacak pengganti anjing. 

“Sekitar pukul 14.00 waktu Malaysia, Nyaun mengaku melihat Jelu Rasung (moyet hidung besar-red) yang kemudian ditembaknya,” ungkap Iskandar.

Ternyata setelah dihampiri, yang tertembak bukannya Jelu Rasung, tetapi Yudas, salah seorang pelacak yang sebenarnya berangkat berburu dengan dia. Mengetahui Yudas tertembak, Nyaun memberitahu rekan-rekannya yang lain. Oleh rekan-rekannya tersebut, jenazah Yudas dibawa ke Rapak (salah satu distrik di Malaysia-red) untuk kemudian dibawa pulang ke Desa Bugau Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang. (nur/bud/mas)

SINTANG – DUARRR...! suara letusan tembakan keluar dari senjata milik Nyaun, warga negara Malaysia, pada Sabtu (24/1) sekitar pukul 14.00 waktu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News