Ini Curhat Anak yang Dipaksa Ibunya Jadi Wanita Penghibur

Ini Curhat Anak yang Dipaksa Ibunya Jadi Wanita Penghibur
Ini Curhat Anak yang Dipaksa Ibunya Jadi Wanita Penghibur

jpnn.com - SEORANG penghuni Bukit Maraja (BM) di Kecamatan Gunung Malela, Simalungun, Sumut, mengungkapkan isi hatinya ke Metro Siantar (grup JPNN) pada Selasa (27/1) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Dia berharap, dengan cerita ini ada orang atau pihak lain yang bersedia memberikan perlindungan hukum atas semua yang dialami.

Berikut curhatnya:

Panggil aku Rose. Usiaku sekarang masih 17 tahun. Meski terbilang muda, bahkan masih di bawah umur, kujamin tak banyak perempuan yang bernasib tragis seperti aku. Dipaksa ibu melacur sejak usia 15 tahun.

Aku kini menghuni salah satu barak di lokalisasi Bukit Maraja (BM) di Kec. Gunung Malela, Simalungun. Demi kenyamanan, sebut saja ibuku FN. Usianya 43 tahun. Dia orang yang sangat kusayang.

Maklum, aku dan abangku yang terpaut usia setahun, sebelumnya tinggal bersama kakek dan nenek di Kota Depok, Jawa Barat. Sementara ibu merantau ke Siantar.

Entah bagaimana ceritanya, aku didatangi seorang pria, mengaku utusan ibuku. Namanya Heri. Ibarat sales, Heri begitu gencar menawarkan pekerjaan yang bisa menghasilkan uang di Siantar. Memang, pekerjaan itu di kafe, dan hanya menemani tamu.

Tergiur mendengar penjelasan Heri, aku akhirnya memutuskan menyusul ibu ke Siantar. Abangku tetap bersama kakek nenek di Depok. Tiba di Siantar, aku akhirnya melepas rindu dengan ibuku. Yah, sudah lama tak bertemu. Tapi aku heran dengan sifat ibuku. Dia semakin tak kukenal.

SEORANG penghuni Bukit Maraja (BM) di Kecamatan Gunung Malela, Simalungun, Sumut, mengungkapkan isi hatinya ke Metro Siantar (grup JPNN) pada Selasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News