Kondisi Pesawat QZ8501 Bagus, Tapi Tak Diterbangkan Pilot Irianto

Kondisi Pesawat QZ8501 Bagus, Tapi Tak Diterbangkan Pilot Irianto
Ilustrasi.

jpnn.com - BERDASARKAN data yang terekam dari Black Box: Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR), diketahui ternyata kondisi pesawat AirAsia QZ8501 sebelum mengalami kecelakaan maut di Selat Karimata dalam keadaan bagus. 

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melansir tidak diketemukan tanda-tanda kerusakan dan digunakan secara proporsional. 

Dengan begitu, spekulasi soal pesawat dalam kondisi buruk saat berangkat terbantahkan. Namun yang sedikit mengejutkan, ternyata dari data black box pesawat yang terbang pada 28 Desember 2014 dari Surabaya menuju Singapura itu tidak diterbangkan oleh pilot kepala Irianto. Tapi pesawat itu dikendalikan oleh Co Pilot Remi Immanuel Plesel, yang merupakan WNA Prancis. 

Second in command yaitu copilot yang biasanya duduk di kokpit sebelah kanan. Saat itu dialah orang yang menerbangkan pesawat. Istilahnya second in command sebagai pilot," kata Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501 Mardjono Siswosuwarno di Kantor KNKT, Kamis (29/1).

Menurutnya, Remi yang mengemudikan pesawat sejak lepas landas dari Bandara Juanda Sidoarjo. 

Namun, kata Mardjono, co pilot tidak dilarang untuk menerbangkan pesawat. Menurutnya, tidak ada aturan yang mengharamkan Co Pilot untuk membantu Pilot menerbangkan pesawat. Karena itu, tidak ada yang aneh dengan kondisi tersebut. "Tidak kenapa-kenapa karena itu dibolehkan undang-undang," tukasnya. (adn/indopos/mas)


BERDASARKAN data yang terekam dari Black Box: Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR), diketahui ternyata kondisi pesawat AirAsia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News