Jasad Korban AirAsia Tersebar di Perairan Sulbar dan Sulsel

Jasad Korban AirAsia Tersebar di Perairan Sulbar dan Sulsel
Jasad Korban AirAsia Tersebar di Perairan Sulbar dan Sulsel. Foto Kalteng/JPNN.com

PINRANG -- Penemuan korban dan serpihan AirAsia QZ8501 di pesisir pantai Sulsel dan Sulbar berlanjut. Demi kemanusiaan pencarian korban terus digencarkan menyisir perairan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Sabtu (31/1).
    
Jumat (30/1), sesosok mayat yang tidak utuh lagi ditemukan nelayan di pantai Ujung Lero, Desa Tassiwalie, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
    
Salah seorang anggota Polres Pinrang, Aiptu Mahdi Syam mengatakan, mayat tidak beridentitas itu ditemukan seorang nelayan bernama Umar. Saat itu, Umar sedang mencari kayu yang dibawa arus laut.
    
"Saat itu, saya kumpulkan kayu yang terseret terbawa ombak. Saya kira kayu besar. Saya pegang ternyata lembek dan berbau. Rupanya mayat," beber Umar.
    
Selain temuan mayat, juga ditemukan tabung diduga bagian dari pesawat AirAsia. Wakil Bupati Pinrang, Darwis Bastama, yang langsung mengamati mayat di RSU Lasinrang, Pinrang, sebelum dibawa ke RS Bhayangkara Makassar menginstruksikan tim SAR menyisir pantai. "Demi kemanusiaan pencarian harus dilakukan," katanya.

Selain di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat. penemuan serpihan diduga bagian dari pesawat AirAsia juga ditemukan di Perairan Mamuju, tepatnya di Dusun Landi, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro.

Warga setempat, Najamuddin, 30, menyampaikan, serpihan tersebut awalnya ditemukan oleh rekannya yang juga nelayan bernama Basri, 53,  saat memancing sekitar 30 meter dari pinggir pantai Landi, Kamis malam, 29 Januari.

"Setelah disimpan semalaman, dia (Basri) menyerahkan serpihannya ke saya Jumat pagi, 30 Januari sekira pukul 06.00 Wita. Selanjutnya langsung kami laporkan ke pihak BPBD,"  jelasnya.

Menerima laporan dari warga, pihak BPBD Sulbar segera mendatangi lokasi penemuan serpihan untuk melakukan pengecekan lebih dalam.
    
Usai dilakukan pemeriksaan, petugas Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Sulbar, Ardi Nugraha memperkirakan, lempengan benda yang ditemukan warga setempat tersebut merupakan serpihan dari Pesawat AirAsia QZ8501.
    
Dugaan ini diungkapkan Ardi setelah dirinya melakukan koordinasi ke pihak Basarnas.     Selain serpihan berbentuk lempengan, di lokasi yang sama juga ditemukan spoon warna hitam berukuran sekira 1,5 meter yang diperkirakan bagian dari badan pesawat.
    
"Apalagi, setelah saya menyebutkan barcode 1481612 dan nomor seri D5518312001901A yang melekat di serpihan, pihak Basarnas menyatakan, kuat dugaannya kalau ini adalah potongan pesawat AirAsia," ungkapnya.
    
Sementara Kepala BPBD Sulbar, Darno Madjid meyakini, kemungkinan masih ada serpihan maupun korban AirAsia terdampar di perairan Mamuju.
    
"Olehnya itu, BPBD Sulbar akan terus melakukan kordinasi, baik ke pihak Basarnas, maupun Polres Mamuju sebagai upaya pencarian korban maupun serpihan," ujar Darno.
    
Staf Operasional Pos Basarnas Sulbar, Hasril, mengatakan, semua benda ataupun korban yang ditemukan tersebut selanjutnya dibawa ke posko utama pencarian korban dan serpihan pesawat AirAsia yang di Sulbar ini dipusatkan di Majene. (iad/nas/ars/awa/jpnn)

PINRANG -- Penemuan korban dan serpihan AirAsia QZ8501 di pesisir pantai Sulsel dan Sulbar berlanjut. Demi kemanusiaan pencarian korban terus digencarkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News