SDA Dikuncikan Pintu Kantor DPW PPP Jatim

SDA Dikuncikan Pintu Kantor DPW PPP Jatim
BUKA PAKSA: Pengurus PPP kubu Suryadharma Ali (SDA) memanggil tukang kunci untuk membuka kantor DPW PPP. Foto Dipta Wahyu/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA – Konflik elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sampai merambah ke daerah. Itu dibuktikan saat rombongan PPP kubu Suryadharma Ali (SDA, mantan ketua umum DPP PPP) mendatangi Kantor DPW PPP Jatim di Jalan Kendangsari, Surabaya, Kamis (29/1). Pintu kantor dikunci sebelum dibuka paksa untuk melakukan konsolidasi dengan 165 pengurus dari 22 DPC se-Jatim.

Kedatangan rombongan SDA itu tidak disambut baik oleh kubu Romahurmuziy (Romi). Indikasinya, para pengurus DPC, DPW, maupun anggota DPRD tidak mendapatkan kunci saat memasuki kantor. Akibatnya, mereka memanggil tukang kunci untuk membuka paksa pintu kantor tersebut. Seperti diketahui, selama ini kantor tersebut masih dipimpin Musyaffa Noer (ketua DPW PPP Jatim) yang merupakan kubu Romi.

Majelis Pakar PPP Kabupaten Malang Achmad Solikin menyatakan sudah meminta izin kepada Musyaffa untuk mengadakan silaturahmi. Namun, setelah ruangan tersebut siap, pintu kantor justru dikunci. ’’Sebenarnya ini dalam rangka silaturahmi antara DPC dan DPP, dihadiri SDA,’’ jelasnya.

Kedatangan SDA di Kantor DPW Jatim membawa misi untuk menguatkan kepengurusan di DPC dan DPW Jatim versinya. Yaitu, menerima hasil muktamar di Jakarta dengan Ketua Umum DPP Djan Faridz dan Ketua DPW Mujahid Ansori serta menolak hasil muktamar di Surabaya dengan Ketua Romahurmuziy dan Ketua DPW Musyaffa Noer.

SDA mengatakan, dirinya ingin menjelaskan kepada DPW dan DPC se-Jatim tentang perkara yang membuat PPP terbelah dua. Menurut dia, seluruh pengurus di Jatim meyakini muktamar di Jakarta adalah sah. ’’Saya memberikan penjelasan baik dari aspek hukum maupun DPP PPP. Akibat masalah ini, ada saling pecat,’’ ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pertemuan tersebut membahas persiapan pemilihan kepala daerah di Jatim. Termasuk dalam memilih kader PPP yang pantas dicalonkan sebagai kepala daerah. ’’Yang berhak mencalonkan gubernur maupun bupati/wali kota adalah institusi PPP yang ditandatangani Ketum SDA yang dipilih berdasar muktamar di Bandung,’’ tambahnya.

Dengan demikian, maksud kedatangan SDA ke Surabaya adalah mencegah adanya pencalonan kepala daerah dari kubu Romi. Sebab, muktamar yang diselenggarakan di Surabaya oleh kubu Romi pada 15 Oktober tersebut dianggap ilegal. ’’DPW dan DPC harus mengantongi surat keputusan muktamar Bandung,’’ kata dia. (ayu/oni/awa/jpnn)


SURABAYA – Konflik elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sampai merambah ke daerah. Itu dibuktikan saat rombongan PPP kubu Suryadharma Ali (SDA,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News