Pamit Beli Pembalut, Gadis Tuna Wicara Menghilang

Pamit Beli Pembalut, Gadis Tuna Wicara Menghilang
Pamit Beli Pembalut, Gadis Tuna Wicara Menghilang

jpnn.com - LHOKSEUMAWE- Keluar beli pembalut , Mutia Rahmi, 18, gadis tuna wicara yang masih duduk di bangku Sekolah Luar Biasa (SLB) Peureulak, Aceh Timur hilang entah kemana, sejak Selasa (20/1)  lalu.

Menurut pasangan Safri, 36, dan Salbiah, 32, orang tua Mutia Rahmi, mereka sudah mencari anak gadinya sejak menghilang. Namun hingga Rabu  (4/2) belum ada titik terang keberadaan putri pertama mereka itu.

Mutia Rahmi masih duduk di Bangku kelas Dua sekolah Luar Biasa, pada saat itu meminta izin kepada gurunya, saat jam belajar, dengan alasan membeli pembalut di kios dekat dengan sekolahnya. Namun setelah beberapa jam ditunggu korban pun tidak juga kembali.

“Sebelumnya pihak sekolah juga sudah mencarinya di seputaran sekolah, namun Mutia juga tak ditemukan,” jelas Safri saat berada di Lhoskeumawe.

Tidak hanya itu, sejak mengetahui putri tercintanya menghilang dari sekolah, orang tua dan dibantu keluarga juga telah mencarinya ke Pesantren –pesantren maupun sejumlah dayah berada di Aceh timur. Bahkan orang tuanya telah mencarinya hingga ke Banda Aceh.

”Ketika mendengar dia menghilang menggunakan seragam sekolah, sambil menelponnya, saya langsung mencarinya dari kampung kami di Dayah Paya Pasi, Kecamatan Pereulak dan daerah sekitar. Tapi sampai hari ini belum juga ketemu,” jelasnya.

Dengan mata berkaca – kaca, Safri berharap siapa pun melihat  Putri kesayangannya itu, dengan wajah seperti tertera di foto menghubunginya ke nomor 0823-2618-8220. Maupun menghunbungi Redaksi Koran Harian Rakyat Aceh. “Bapak dan ibu menunggu Mutia pulang, pulang lah Mutia,” pungkas Safri. (val)


LHOKSEUMAWE- Keluar beli pembalut , Mutia Rahmi, 18, gadis tuna wicara yang masih duduk di bangku Sekolah Luar Biasa (SLB) Peureulak, Aceh Timur


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News