Tiga Muslim Ditembak, Kok Obama Diam?

Tiga Muslim Ditembak, Kok Obama Diam?
Pelaku penembakan Craig Hicks, yang sudah ditahan. Foto: AP/Int

jpnn.com - ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan heran dengan sikap para petinggi Amerika Serikat (AS) dalam menyikapi kasus  penembakan terhadap tiga warga muslim di Chapel Hill, North Carolina, Selasa lalu (10/2).

Dia mempertanyakan kebungkaman Presiden AS Barack Obama, Menteri Luar Negeri John Kerry, Wakil Presiden AS Joe Biden, dan para elite politik di Negeri Paman Sam tersebut.

Padahal, selama ini, jika ada kasus penembakan, Obama hampir selalu mengeluarkan pernyataan, entah itu belasungkawa atau kutukan terhadap perbuatan keji tersebut.

"Jika kalian tetap diam ketika menghadapi insiden seperti ini dan tidak membuat pernyataan apa pun, dunia akan mendiamkan kalian. Sebagai politisi, kita bertanggung jawab untuk segala hal yang terjadi di negara kita dan harus menunjukkan posisi kita," tegas Erdogan dalam sesi konferensi pers saat berkunjung ke Meksiko Kamis (12/2).

"Saya mengajukan pertanyaan ini untuk Obama: Di mana Anda Bapak Presiden?" tambahnya.
 
Dia menegaskan bahwa diamnya Obama dan para petinggi AS itu bisa berarti banyak hal. Selama ini Erdogan juga kerap mengkritik perlakuan negara-negara Barat terhadap penduduknya yang muslim.

Bukan hanya Erdogan, kritik atas penembakan itu juga mengalir deras di media sosial. Tagar # ChapelHillShooting dan #MuslimLivesMatter telah dipakai ratusan ribu kali selama empat hari ini.

"Orang-orang sangat memperhatikan kejadian ini. Mereka merasa bahwa ini adalah kejahatan terencana yang bermotif kebencian," ujar Direktur Lembaga Hubungan Amerika-Islam Nihad Awad. Banyak penduduk muslim di Chapel Hill yang ketakutan setelah kejadian tersebut. Di North Carolina, terdapat 65 ribu muslim dan mayoritas tinggal di Chapel Hill.

Di sisi lain, pemakaman tiga mahasiswa muslim korban penembakan, yaitu Deah Shaddy Barakat, 23, dan istrinya, Yusor Mohammad Abu-Salha, 21, serta adik perempuannya, Razan Mohammad Abu-Salha, 19, dihadiri ribuan orang.

ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan heran dengan sikap para petinggi Amerika Serikat (AS) dalam menyikapi kasus  penembakan terhadap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News