Tersesat di Gunung Slamet, Pendaki Kirim SMS Minta Bantuan

Tersesat di Gunung Slamet, Pendaki Kirim SMS Minta Bantuan
Tersesat di Gunung Slamet, Pendaki Kirim SMS Minta Bantuan

jpnn.com - PURBALINGGA - Kabar mengejutkan datang dari Gunung Slamet. Meski  pos pendakian Gunung Slamet masih ditutup karena status gunung yang waspada, tapi ada tiga pendaki yang dikabarkan tersesat.

Mereka yakni Ronald Dicki, Airlangga Virgianto dan Zanuar Renaldo yang berasal dari Jogjakarta. Kabar tersesatnya ketiga pendaki tersebut didapatkan dari pesan singkat yang  yang dikirimkan salah satu pedaki ke petugas SAR Pos Bambangan Slamet. Dalam pesan tersebut para pedaki meminta bantuan karena tersesat.
    
Selain itu dalam pesan singkat lain, para pendaki mengaku mendaki melalui jalur Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Sabtu (7/2). Informasi tersebut diterima Rabu (10/2) pukul 16.00.
    
"Mereka mengaku tersesat sejak Sabtu. Katanya hanya mau kamping di lereng Gunung Slamet, tapi mereka mengaku sudah naik ke puncak," kata Slamet pada Radarmas Jumat(13/2) sore.
    
Slamet menambahkan,  kemarin, dia sudah sempat berkomunikasi dengan pendaki tersebut. Bahkan Slamet mengaku kesal karena mereka nekat dan sembunyi-sembunyi mendaki tanpa memberi tahu petugas. Padahal pendakian Gunung Slamet melalui Pos Bambangan masih ditutup sejak Maret tahun lalu karena statusnya gunung tersebut.
    
"Mereka mengaku di pos pendakian tidak ada orang, mereka kemudian mencatat nomor saya yang tertera di pos pendakian. Saya sempat kesal waktu itu, sebab di gapura jalur pendakian juga sudah terpasang pelarangan mendaki,"jelasnya.
    
Komandan Lapangan SAR Purbalingga Wahyudi mengatakan, sejak ada kabar tersesatnya pendaki tersebut, tim pencari sudah diberangkatkan. Namun hingga Jumat (13/2) sore, mereka belum menemukan tanda-tanda keberadaan para pendaki.
    
"Tim evakuasi sempat menemukan selendang yang terikat di pohon, tapi belum tahu pasti apakah itu milik mereka. Sebelumnya seorang petani juga mengaku melihat tiga orang pendaki membawa tas besar, naik ke puncak. Dari SMS terakhir yang kami terima, mereka mengaku berada di wilayah hutan dan beristirahat di punggung sisi timur-utara," jelasnya.
    
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Priyo Satmoko mengatakan, meskipun kabar tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya namun Tim SAR sudah diturunkan untuk melakukan pencarian. "Tim BPBD dan SAR akan berusaha semaksimal mungkin mencari mereka," katanya.
    
Dari iformasi yang dihimpun Radarmas, tim gabungan dari SAR warga Bambangan, Polisi da TNI sudah bergerak cepat menanggapi kabar tersebut. Sejak Jumat pagi, 10 orang sudah diberangkatkan untuk mencari pendaki. Sedangkan Jumat siang tim gabungan kembali mengirimkan 16 orang.
    
Tim gabungan dibagi untuk menelusuri jalan-jalan yang diduga digunakan pendaki. Selain itu, komunikasi dengan pendaki juga terus dilakukan melalui handphone untuk menentukan lokasi mereka.
    
Sementara itu hingga berita ini dituliskan, belasan petugas SAR gabungan dari SAR Purbalingga, TNI dari Koramil Karangreja dan Kodim 0702 Purbaligga, Polri, SAR desa dan pecinta alam masih bertahan di Pos Pendakian Bambangan untuk menunggu perkembangan lebih lanjut. (jok/mas)


PURBALINGGA - Kabar mengejutkan datang dari Gunung Slamet. Meski  pos pendakian Gunung Slamet masih ditutup karena status gunung yang waspada,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News