Perdagangan RI-Tiongkok Defisit, Ekspor Harus Digenjot

Perdagangan RI-Tiongkok Defisit, Ekspor Harus Digenjot
Perdagangan RI-Tiongkok Defisit, Ekspor Harus Digenjot

jpnn.com - JAKARTA - Upaya untuk mendongkrak ekspor ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) harus terus digenjot. Pasalnya,  Neraca perdagangan antara Indonesia dengan Tiongkok dari Januari hingga November 2014 mengalami defisit USD 11,5 miliar atau sekitar Rp 143,7 triliun.

"Neraca perdagangan dengan Tiongkok terus meningkat, tapi kita perlu mendongkrak ekspornya untuk memperkecil defisit. Karena itu diperlukan sarana pengangkutan yang tepat dan terjamin ketepatan waktunya agar bisa mendukung aktivitas usaha," ujar General Manager Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, Agus Hendryanto kemarin (22/2).

Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan, TPK Koja terus menambah fasilitas baru. Sejak Rabu (18/2) lalu TPK Koja mempunyai layanan baru yaitu kapal CMA (China 2) dengan panjang keseluruhan 213 meter.

"Setiap angkut mampu membawa 1.500 Twenty-foot Equivalent Units (TEUs) dengan tujuan negara-negara di Asia," ungkapnya.

Layanan baru yang bersifat mingguan ini memiliki tujuan beberapa pelabuhan inter-Asia, namun pihaknya memfokuskan pada pelabuhan di Tiongkok. "Di Tiongkok menuju pelabuhan Dalian, Xingang, Shanghai, Lianyungang, dan Chiwan. Plus pelabuhan Davao, Filipina," rincinya mengenai kapal yang akan bersandar di Jakarta dan Surabaya itu.

Dia mengatakan, dengan penambahan layanan baru ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari beberapa shipping line dan juga komitmen TPK Koja untuk selalu berusaha memberikan pelayanan para pelanggan. "Kami akan terus mendorong kualitas dan kapasitas layanan serta fasilitas-fasilitas baru," lanjutnya.

Komitmen untuk menambah layanan di TPK Koja dapat terlihat dari adanya sejumlah investasi alat-alat baru dan perluasan Container Yard. "Investasi yang kami lakukan ini diharapkan mampu mempercepat aktivitas bisnis dari para pelanggan, mendongkrak kinerja ekspor dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," sambungnya.

Pada 2014, kapasitas layanan TPK Koja mencapai 872.511 TEUs, atau meningkat 2,42 persen dari posisi 2013 yang masih 851.885 TEUs. Kinerja operasional TPK Koja pada 2014 juga meningkat, khususnya untuk box container per hour (BCH) mencapai 26.30. (wir/tia)


JAKARTA - Upaya untuk mendongkrak ekspor ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) harus terus digenjot. Pasalnya,  Neraca perdagangan antara Indonesia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News