3 Hal Mengharukan di Balik Kasih yang Sangat Menyayangi Pembunuhnya

3 Hal Mengharukan di Balik Kasih yang Sangat Menyayangi Pembunuhnya
Penyesalan tidak terhingga ditunjukkan Deni, warga Lowokdoro Gang III, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Pria 31 tahun itu mengaku khilaf karena telah menghajar anaknya hingga meninggal dunia. Foto Malang Post/JPNN.com

jpnn.com - ORANG tua manapun seharus belajar dari peristiwa yang menimpa Kasih Ramdani, 7, bocah asal Desa Buwek, Kecamatan Sitirejo, Kabupaten Malang. Ya, bocah perempuan polos itu harus kehilangan nyawa di tangan Deni Hendro, 40, ayah kandungnya sendiri yang tak bisa mengendalikan emosinya.

Deni sejatinya sama sekali tak berniat membunuh sang anak. Tapi karena dia tak terkontrol saat memarahi anaknya maka dia harus kehilangan buah hati yang sangat disayanginya itu. Penyesalan pun datang belakangan. 

Sambil menangis di depan polisi Deni mengatakan, “Saya memang kerap memukul anak saya. Namun, yang kelewatan adalah yang kemarin (Sabtu, 21/2). Yang seperti ini baru yang pertama. Saya sangat menyesal.”  

Berikut tiga hal memilukan di balik tewasnya Kasih.

Yang pertama, meninggalnya Kasih bermula dari pertengkarannya dengan sang kakak Dina Marselina, 8. Dua bocah lucu itu hanya ribut karena bertengkar memperebutkan kaos pemberian Nuraini, 30, bibi mereka.

Saat itu Nuraini baru datang dari Jogjakarta dan membawa dua buah kaos untuk Kasih dan Dina. Dina mendapat kaos warna biru sedangkan bagian Kasih berwarna merah muda. Ternyata Dina lebih suka warna kaos milik sang adik. Mereka pun berebut kaos layaknya anak kecil kebanyakan. 

Hal menarik kedua adalah sang ayah berubah jadi “pembunuh” karena kelelahan dan lapar. Ya, saat perebutan kaos antara adik dan kakak itulah Deni pulang dari ladang singkong. Ternyata dia tak suka kedua anaknya bertengkar berebut oleh-oleh yang baru saja dibawa adiknya. 

Karena capek dan lapar, emosi Deni pun cepat tersulut. Deni makin tak terkontrol melihat anaknya terus menerus ribut. Dia marah besar. 

ORANG tua manapun seharus belajar dari peristiwa yang menimpa Kasih Ramdani, 7, bocah asal Desa Buwek, Kecamatan Sitirejo, Kabupaten Malang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News