Ada Ancaman Ngeri, Warga AS Diminta Hati-hati

Ada Ancaman Ngeri, Warga AS Diminta Hati-hati
Anggota Al-Shabaab saat memamerkan peralatan militer di utara Mogadishu, Somalia 21 Oktober 2010. Foto: Mohamed Sheikh Nor/AP Photo

jpnn.com - WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) tak mau menyepelekan ancaman Al Shabab. Pada Minggu waktu setempat (22/2), Departemen Keamanan Dalam Negeri merilis peringatan terhadap seluruh warga Negeri Paman Sam. Terutama mereka yang akan mengunjungi Mall of America, pusat perbelanjaan terbesar AS.

Peringatan itu disampaikan langsung oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson dalam program State of the Union di CNN pada Minggu lalu.

’’Saya ingin memperingatkan kepada siapa pun yang punya rencana berkunjung ke Mall of America hari ini (Minggu) supaya ekstrahati-hati,’’ paparnya. Pada Minggu, biasanya angka kunjungan ke mal-mal di AS meningkat.

Tidak hanya mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, pemerintah juga melipatgandakan pengamanan di pusat perbelanjaan terbesar di kawasan ramai Kota Minneapolis dan Kota St Paul tersebut.

Sebab, dalam video ancamannya Sabtu (21/2), Al Shabab jelas-jelas menyebut Mall of America yang setiap tahun dikunjungi 40 juta orang sebagai salah satu target.

’’Kami mengerahkan personel tambahan untuk mendukung pengamanan mal. Selain itu, kami memantau ketat segala informasi tentang keamanan,’’ terang Kepolisian Kota Bloomington, Hennepin County, Negara Bagian Minnesota.

Tetapi, sejauh ini belum ada ancaman atau gangguan keamanan yang serius. Selama ini keamanan di pusat perbelanjaan yang tidak pernah sepi pengunjung itu juga sangat baik.

Meski demikian, Johnson tetap menganggap ancaman Al Shabab sebagai sesuatu yang harus segera direaksi. Apalagi, belakangan, cukup banyak warga AS dan negara-negara Eropa yang terang-terangan mendukung militan radikal semacam Al Shabab tersebut. Karena itu, dia merasa perlu mengajak masyarakat AS lebih waspada dan ekstrahati-hati.

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) tak mau menyepelekan ancaman Al Shabab. Pada Minggu waktu setempat (22/2), Departemen Keamanan Dalam Negeri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News