Ibu Guru Honorer Dibekuk, Ngaku Untungnya Besar. Berapa Sih?

Ibu Guru Honorer Dibekuk, Ngaku Untungnya Besar. Berapa Sih?
Petugas menunjukkan sebagian stroller dan sabu-sabu yang tersimpan di dalamnya. Foto: Edi Ismail/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Seorang perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai guru honorer bahasa Indonesia, dibekuk petugas Badan Narkotika Nasional (BNN).

Perempuan itu menyelundupkan sabu-sabu. Modusnya, barang terlarang itu dimasukkan ke dalam baby stroller atau kereta dorong bayi. Total petugas menemukan 16 kg sabu-sabu di dalam 15 stroller.

Terungkapnya kasus tersebut berawal dari penyelidikan BNN. Aparat mendapat kabar datangnya paket sabu-sabu dalam jumlah besar di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara.

Setelah menunggu hampir sebulan, Senin (16/2) petugas mengintai pikap tanpa muatan yang masuk ke gudang. ”Tidak lama, mobil keluar dengan muatan penuh,” jelas Kabidhumas BNN Slamet Pribadi saat gelar perkara Senin (23/2).

Petugas lalu menghentikan mobil itu dan memeriksa muatan. Sopir berinisial B alias Beno, 40, diketahui bersama perempuan berinisial F alias Fila, 35.

Perempuan yang menyewa pikap itu mengaku diperintah majikan untuk mengambil pesanan baby stroller di gudang tersebut. Kereta dorong bayi itu sedianya dijual ke beberapa supermarket di Jabodetabek.

Petugas pun menyita 17 baby stroller yang ada di bak pikap. Namun, ketika membongkar beberapa bagian kereta dorong bayi tersebut, aparat menemukan sabu-sabu yang disembunyikan.

Tidak tanggung-tanggung, sabu-sabu yang disembunyikan di 15 set kereta dorong buatan Tiongkok itu seberat 16 kg. Beno dan Fila pun terkejut.

JAKARTA - Seorang perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai guru honorer bahasa Indonesia, dibekuk petugas Badan Narkotika Nasional (BNN). Perempuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News