Stok Minim, Beras Diserbu Tengkulak

Stok Minim, Beras Diserbu Tengkulak
Stok Minim, Beras Diserbu Tengkulak

jpnn.com - BOJONEGORO - Serbuan tengkulak dari luar daerah memengaruhi harga beras di Bojonegoro. Sebab, pasokan beras di pasar menjadi minim. Akibatnya, harga beras naik Rp 500-Rp 600 per kilogram.

Misalnya, di Pasar Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, kemarin (24/2). Stok beras menipis. Kondisi itu terjadi sejak dua minggu terakhir. ''Barangnya sedikit. Jadi, harganya mahal,'' kata Waris, salah seorang pedagang beras di Pasar Banjarejo, kemarin.

Dia menuturkan, saat ini harga beras di pasar berkisar Rp 9.300 per kg. Padahal, dua minggu lalu harganya masih Rp 8.700 per kg. Selama ini pedagang mendapat suplai beras dari Tuban dan Bojonegoro. 

Waris memastikan minimnya stok beras disebabkan serbuan para tengkulak dari luar daerah, terutama dari Jawa Tengah. Para tengkulak itu berani membeli gabah dengan harga tinggi. Akibatnya, petani enggan menjual gabahnya kepada tengkulak lokal. Harga yang ditawarkan tengkulak dari Jateng Rp 4.200-Rp 5.000 per kg. Tengkulak lokal hanya berani membeli Rp 4.000-Rp 4.500 per kg.

Akibat minimnya stok dan pasokan tersebut, harga beras melambung. Padahal, permintaan beras terus meningkat. ''Pasokannya sedikit. Apa yang mau dijual,'' ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bojonegoro Basuki menyatakan sudah mendapat laporan soal mahalnya harga beras karena minimnya pasokan. Dalam waktu dekat, pihaknya melakukan operasi pasar (OP). Menurut dia, mahalnya harga beras terjadi di sejumlah daerah. Sebab, saat ini belum masuk musim panen padi. ''Bukan hanya di Bojonegoro,'' ucapnya.

Sementara itu, konsumen dan pedagang di pasar tradisional di Madiun dibikin pusing. Menurut Marni, salah seorang pedagang beras di Pasar Nglames, Kabupaten Madiun, jumlah pembeli di kiosnya saat ini menurun. Sebab, harga beras IR 64 saat ini mencapai Rp 9.000-Rp 9.500 per kilogram. ''Harganya terus naik dari sebelumnya Rp 8.500-an per kilo. Akibatnya, jumlah pembeli menurun,'' katanya kemarin (24/2). 

Dia memperkirakan harga beras normal kembali dan bahkan turun jika memasuki musim panen. (JPNN/dwi)


BOJONEGORO - Serbuan tengkulak dari luar daerah memengaruhi harga beras di Bojonegoro. Sebab, pasokan beras di pasar menjadi minim. Akibatnya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News