Susah Nyari Kerja, Tamat SMA Jual Ganja
jpnn.com - TAPIAN DOLOG – MR (18), warga Kelurahan Sinaksak, Serbelawan, Simalungun, Sumut, merupakan cowok lulusan SMA tahun lalu. Berdalih susah nyari kerjaaan, dia menjadi pengedar ganja.
Penangkapan MR berawal dari informasi dari salah seorang warga yang menyebutkan kalau di salah satu warung yang menjadi tempat mangkal MR dijadikan tempat transaksi jual beli sabu.
Tidak hanya itu, laporan warga juga mengatakan di sekitar warung tersebut sering dijadikan tempat memakai ganja.
Setelah polisi mendapatkan identitas MR yang diduga sebagai pengedar, polisi lalu melakukan pengintaian.
Mengetahui kebiasaan MR nongkrong malam hari, personel Polsek Serbelawan melakukan pengrebekan, Rabu (25/2) sekitar pukul 23.00WIB. MR tidak dapat melakukan perlawanan karena polisi berhasil menyita ganja dari dalam sakunya saat dilakukan pengeledahan.
Keterangan MR saat diperiksa penyidik, ia baru sekitar satu bulan sebagai pengedar ganja. Barang itu itu diakuinya dibeli di daerah Karang Sari, dengan harga 1 ons dibandrol Rp200ribu.
Setelah dibeli, daun ganja kering itu dibagi dan kemudian dibungkus dengan kertas dengan harga jual per amp Rp10 ribu. 1 ons ganja yang baru dibelinya bisa dicacah menjadi sekitar 40 amp.
“Kalau lancar jualannya memang lumayan hasilnya. Sehari itu bisa laku terjual sekitar 8 amp daun ganja. Hasil penjualan itu biasanya untuk uang jajan dan membeli rokok,” aku pemuda dengan kepala tertunduk saat di periksa di Polsek Serbelawan, kemarin.
TAPIAN DOLOG – MR (18), warga Kelurahan Sinaksak, Serbelawan, Simalungun, Sumut, merupakan cowok lulusan SMA tahun lalu. Berdalih susah
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pedalaman Nagan Raya
- Mantan Kepala Bappeda Bireuen Dituntut 6 Tahun Penjara, Begini Dosanya
- Polda Sumsel Memusnahkan 7,7 Kilogram Sabu dan 183 Butir Ekstasi
- Ditanya Penangkapan Warga Kampung Bayam, Gubernur DKI Jakarta Tersenyum, Naikkan Pundak
- DPRD Kota Denpasar Apresiasi Capaian Kinerja LKPJ Wali Kota Tahun 2023
- Calon PPPK 2023 Teken Perjanjian Kerja, Bakal Dievaluasi Tiap Tahun