Ini Keluhan Pedagang Kecil tentang Mahalnya Beras

Ini Keluhan Pedagang Kecil tentang Mahalnya Beras
Beras harganya belum turun juga. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - KUALATUNGKAL - Kenaikan Harga Beras di pasaran kini mulai dikeluhkan masyarakat,  khususnya  ibu rumah tangga.

Karena kenaikan salah satu pahan pokok itu juga berimbas pada penghasilan para pedagang kecil (warung) yang mengeluhkan tingginya pengeluaran dan merosotnya omset yang didapat.

Adi, pedagang nasi uduk di Jalan Sriwijaya Kualatungkal, Jambi, mengatakan kenaikan harga beras saat ini membuat ia harus cermat mengelola duit. Setiap harinya ia harus mengeluarkan biaya tambahan sedangkan untuk harga jual masih dengan harga normal.

"Memang untuk beberapa hari ini pembeli lumayan rame. Namun untung yang saya dapat hanya sedikit. Mana harga bahan pokok semakin naik terutama untuk harga beras, keuntungan juga menipis," keluhnya.

Senada dengan Ita, ibu rumah tangga yang juga sebagai penjual nasi Gemuk setiap paginya. Dia mengaku, sejak beberapa hari belakangan, hasil keuntungan yang ia dapat tidak lagi seperti biasa.

Dari pantauan Jambi Ekspres (Grup JPNN) di Pasar Tradisonal Kualatungkal harga beras  Cap Kelapa dengan ukuran 20 Kilo kini dijual sekitar Rp 204 ribu yang biaasanya Rp 190 ribu.

Sementara beras Cucak Rowo Rp 250 ribu per 20 kilo sebelumnya Rp 220 ribu. Sementara beras Solok Rp 55 ribu per 4 kilonya. Dulu dijual hanya Rp 50 ribu hingga Rp 52 ribu per 4 kilonya.  

"Biasanya masyarakat Kualatungkal biasa mengkomsumsi beras Cap 555, yang harganya hanya Rp 197 ribu per 20 Kg. kalau untuk harga kami sesuaikan dengan pengambilan. Kalau harga pengambilan naik, penjualan juga naik, kalau turun juga turun. Yang jelas ikut pasaran," ujar Dedi salah satu pedagang beras di Pasar Tanggaraja Ulu. (sun)

KUALATUNGKAL - Kenaikan Harga Beras di pasaran kini mulai dikeluhkan masyarakat,  khususnya  ibu rumah tangga. Karena kenaikan salah satu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News