Tren Penurunan IHSG Hanya Jangka Pendek

Tren Penurunan IHSG Hanya Jangka Pendek
Tren Penurunan IHSG Hanya Jangka Pendek

jpnn.com - JAKARTA – Tren koreksi terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) terus berlanjut. Ini seiring dengan maraknya aksi ambil untung (profit taking) terutama oleh investor domestik.

Pada penutupan perdagangan sore ini (4/3) IHSG turun 26,560 poin (0,49 persen) ke level 5.448,059 dan indeks LQ45 turun 6,596 poin (0,69 persen) ke level 946,513. Frekuensi transaksi perdagangan reguler hari ini mencapai 211.798 kali dengan volume sebanyak 3,991 miliar saham atau sebesar Rp 4,572 triliun. Sebanyak 223 saham turun dan hanya 90 saham berhasil naik. Selebihnya stagnan.

Saham-saham berhasil naik dengan nilai tertinggi (top gainers) antara lain, Matahari Department Store (LPPF) naik 750 (4,20 persen) ke level 18.600. United Tractors (UNTR) naik 725 (3,49 persen) ke level 21.475. Astra Agro (AALI) naik 500 (2,03 persen) ke level 25.150. Link Net (LINK) naik 475 (8,05 persen) ke level 6.375.

Sebaliknya, saham-saham dengan penurunan nilai paling dalam (top losers) di antaranya; Matahari Putra Prima (MPPA) turun 215 (4,84 persen) menjadi 4.225. Blue Bird (BIRD) turun 200 (1,83 persen) menjadi 10.700. Smart (SMAR) turun 200 (2,99 persen) menjadi 6.500. Astra International (ASII) turun 125 (1,56 persen) menjadi 7.875.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan indeks Hang Seng di Hong Kong ditutup di bawah level support. ”Jauh banget sampai di bawah support ketiga. IHSG juga awet running di bawah support pertama 5.470,” ujarnya, jelang penutupan perdagangan sore ini.

Merahnya bursa saham juga terjadi di Amerika Serikat (AS) setelah indeks Dow Jones Industrial (DJI) tadi malam ditutup tipis di bawah level support. ”Kalau IHSG jadi trend turun jangka pendek, ruangnya tidak besar. Hanya sekitar 5.300 – 5.410,” imbuhnya.(new.jawapos.com)


Berita Selanjutnya:
IHSG Dekati Level 5.500

JAKARTA – Tren koreksi terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) terus berlanjut. Ini seiring dengan maraknya aksi ambil untung (profit taking)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News