Hukuman Mati, Kuasa Tuhan yang Diambil Alih Manusia

Hukuman Mati, Kuasa Tuhan yang Diambil Alih Manusia
Pengacara Utomo Karim (kanan) bersama asisten Dhimaz di depan Lapas Besi Nusakambangan, persinggahan terakhir napi sebelum dieksekusi Minggu (18/1). Ilham Dwi/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - Dor.. Dor.. Dor.. Dor... Suara senapan dari 45 orang regu tembak dari kesatuan Brimob Polri memecah kesunyian Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Satu persatu para gembong narkoba pun bersimbah darah dan meregang nyawa.

Inilah yang disebut kuasa tuhan sudah diambil alih oleh manusia. Ketika kematian ditentukan oleh keputusan manusia, tuhan sudah tidak lagi dipandang sebagai sang pencipta.

Pro kontra terkait dengan eksekusi ini pun bermunculan. Baik itu dari warga Indonesia sendiri maupun dari warga dunia. Protes eksekusi mati sudah terjadi pada 7 narapidana yang sudah dieksekusi awal tahun 2015. 6 di Nusa Kambangan dan 1 orang di Solo Jawa Tengah.

Pemerintah cuek, eksekusi jalan terus. Kali ini, protes yang sama juga dilakukan terkait rencana eksekusi mati gembong narkoba asal Australia.

Berbagai protes terus dilakukan oleh negara Australia atas rencana eksekusi dua orang warganya, tentu ini pantas mereka lakukan karena hak hidup seseorang bukan ditentukan oleh manusia tapi atas kuasa tuhan. Sang pencipta saja masih mau memaafkan umatnya ketika bertobat, apakah manusia sudah tidak punya rasa memaafkan.

Tentu tulisan ini bukan membela gembong narkoba, penulis sepakat narkoba harus diberantas. Penulis juga sepakat hukum bandar narkoba seberat-beratnya, tapi tidak dengan berujung di peluru senapan Brimob. Masih ada cara lain yang bisa membuat jera para bandar narkoba, masih banyak cara lain untuk menghakimi manusia yang telah merusak generasi muda. Biarkan kuasa tuhan yang menentukan.

Penulis menilai wajar Australia membela mati-matian rencana eksekusi tersebut. Ini juga akan dilakukan Indonesia ketika mendengar ada warganya yang akan dieksekusi mati.

Masih ingat, bagaimana nasib TKW Indonesia yang nyawanya berujung di pedang milik eksekutor pemerintah Arab Saudi. Indonesia juga melakukan yang sama, bagaimana upaya pemerintah untuk menggagalkan eksekusi tersebut walaupun harus berujung kekecewaan.

Dor.. Dor.. Dor.. Dor... Suara senapan dari 45 orang regu tembak dari kesatuan Brimob Polri memecah kesunyian Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News