Perempuan yang Masuk Daftar Eksekusi Ini pun Terisak...

Perempuan yang Masuk Daftar Eksekusi Ini pun Terisak...
Terpidana Mary Jane didampingi penerjemah bahasa Tagalog Jefry K. Tindik dalam sidang PK kasusnya di PN Sleman, Jogjakarta, Rabu (4/3). Foto: Setiaky/Jawa Pos Radar Jogja/JPNN

jpnn.com - MARY Jane Fiesta Veloso, 30, warga Filipina, merupakan satu di antara 10 terpidana mati yang menunggu eksekusi di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Dia ternyata masih menjalani sidang peninjauan kembali (PK) kasusnya di Pengadilan Negeri Sleman.
--------------
Laporan Yogi Isti Pujiaji, Jogja
-------------

TERPIDANA mati kasus penyelundupan 2,61 kilogram heroin itu tidak bisa menyembunyikan rasa gelisahnya. Selama sidang lanjutan PK yang digelar di Pengadilan Negeri Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta, kemarin (4/3), Mary Jane lebih sering tertunduk. Entah apa yang dipikirkan.

Bisa jadi, dia gelisah karena memikirkan hari H eksekusi matinya yang semakin dekat. Sebab, bila pengajuan PK-nya ditolak hakim, eksekusi tinggal menunggu waktu.

Dari wajahnya, terlihat Mary tidak terlalu paham dengan arah sidang yang berlangsung. Sebab, sidang menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan terpidana adalah warga Filipina yang tidak pernah belajar bahasa Indonesia. Mary mengaku hanya bisa mengerti bahasa Indonesia sedikit-sedikit.

Hal itu juga tampak saat Ketua Majelis Hakim Marliyus SH meminta rohaniwan Pastor Bernhard Kieser memandu Mary untuk berdoa sebelum sidang. Saat itu, terpidana perempuan yang mengenakan kemeja bercorak garis-garis dan celana jins biru tersebut diminta menirukan kata-kata Kieser dalam bahasa Indonesia.

Tetapi, tidak semua kalimat Kieser bisa disimak serta ditirukan dengan baik dan lancar oleh Mary. Hanya, saat Kieser mengatakan, ’’Tuhan, ampunilah kesalahan kami’’, Mary cukup lancar menirukan lantas terisak.

’’Saat berdoa pun, dia (Mary) sulit menangkap maknanya. Dia kesulitan berkomunikasi,’’ ungkap Kieser kepada Jawa Pos Radar Jogja setelah memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang.

MARY Jane Fiesta Veloso, 30, warga Filipina, merupakan satu di antara 10 terpidana mati yang menunggu eksekusi di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News