Mereka Gunakan Berbagai Cara untuk Gabung ISIS

Mereka Gunakan Berbagai Cara untuk Gabung ISIS
Tim Ahli BNPT yang juga Pengamat Intelijen Wawan Hari Purwanto.

jpnn.com - KELOMPOK Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah, terus menebar ancaman. Mereka menjadi musuh dunia internasional. Paham yang mereka sebarkan, tak sedikit yang berhasil mempengaruhi banyak orang untuk bergabung. Tak terkecuali dengan warga negara Indonesia. 

Pada 2014, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan sedikitnya 300 WNI bergabung dengan ISIS. Teranyar, 16 WNI yang memisahkan diri dari rombongan tur ke Turki disinyalir kuat bergabung dengan ISIS. 

Perbatasan Turki dengan Irak dan Suriah kini dikuasai ISIS. Indikasi itu semakin kuat manakala salah satu dari WNI itu bercokol nama Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal Al Yemeni Al Indonesi. Dia yang beberapa waktu lalu pernah muncul di Youtube menantang Polri, TNI dan Banser Nadhlatul Ulama. Apa sebenarnya yang membuat banyak WNI tergiur bergabung ISIS? Bagaimana mereka bisa sampai ke Suriah?

Berikut petikan wawancara wartawan JPNN.com, Mohamad Kusdharmadi dengan Tim Ahli BNPT yang juga Pengamat Intelijen Wawan Hari Purwanto, Rabu (11/3) malam via telepon.

ISIS masih eksis. Tak sedikit WNI yang bergabung dengan ISIS. Apa motif yang melatarbelakangi bergabungnya WNI dengan ISIS?

Sebenarnya begini ya, mereka tertarik keluar (bergabung ISIS) karena salah satunya menganggap itu sebagai medan jihad (berjuang di jalan Allah SWT). Namun, ada yang bermotif ekonomi. Misalnya, diiming-imingi gaji yang tinggi.

Berapa biasa gaji yang diiming-imingkan itu?

Biasanya antara Rp 20 juta hingga 150 juta. Mereka di sana (di Irak dan Suriah), tidak semuanya berada di garda terdepan untuk berperang. Ada yang dibutuhkan di dapur umum. Makanya banyak juga wanita yang bergabung ke sana. Lebih pada dukungan (perjuangan ISIS di sana).

KELOMPOK Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah, terus menebar ancaman. Mereka menjadi musuh dunia internasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News