17.262 Warga Desa Belum Punya e-KTP, Kesulitan Urus BPJS

17.262 Warga Desa Belum Punya e-KTP, Kesulitan Urus BPJS
KTP elektronik. Foto: dok.JPNN

BOGOR - Belasan ribu warga Desa Pabuaran, Kabupaten Bogor, belum memiliki KTP elektronik (e-KTP). Padahal, warga sudah melakukan perekaman data sejak dua tahun silam. Dampaknya, mereka kesulitan mengurus pendaftaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
    
Kaur Pemerintahan Desa Pabuaran, Ramdani mengatakan, target dari pemerintah pusat sebanyak 26.762 orang, sementara yang sudah perekaman e-KTP 21.694 orang.

Namun, kata dia, e-KTP yang sudah jadi dan diterima warga Desa Pabuaran sejak 2013, tidak mencapai setengah dari target yang ditetapkan.

“Hingga kini hanya 9.500 e-KTP yang dicetak dan diterima warga, jadi ada sekitar 17.262 warga lagi yang belum memiliki e-KTP,” ujarnya.
    
Diceritakan, banyak warga yang datang dan mengeluhkan keterlambatan e-KTP.  Walau belum memiliki e-KTP, lanjutnya, warga masih bisa menggunakan KTP lama untuk memenuhi keperluan administrasi. Namun terkadang juga mengalami kesulitan.
    
“Apalagi untuk mengurus BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan dan urusan administrasi lainnya, mereka kesulitan karena memerlukan KTP baru,” tambahnya.
    
Sebelumnya, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor, Ojte Subagja mengatakan, sejak pencetakan e-KTP dari pusat dilimpahkan ke Kabupaten Bogor, tercatat baru membuat sekitar 1.300 e-KTP.

“Pencetakan E-KTP sudah dilimpahkan dari pusat pada Januari 2014,” ujarnya, belum lama ini.
    
Lebih lanjut ia mengatakan, ada sekitar 600 ribu warga Kabupaten Bogor yang sudah melakukan perekaman, namun e-KTP belum dicetak.
    
Disdukcapil Kabupaten Bogor mengakui, keteteran untuk mencetak sekitar 600 ribu e-KTP. Hal itu terjadi karena hanya ada enam pegawai yang memproses kartu identitas tersebut. Jika saat salah seorang pegawai sakit, maka Disdukcapil segera mencari pegawai lain untuk melayani pencetakan identitas diri tersebut.
    
Ojte mengatakan, ada dua orang sebagai pegawai cetak, dua orang perekam, serta dua orang bertugas untuk register. “Fleksibel, kalau ada petugas yang sakit, siapa saja bisa menjadi pegawai pelayanan e-KTP,” katanya.
    
Sementara itu, mesin pencetak yang dimiliki ada tiga, namun yang bisa digunakan hanya dua unit. Bahkan, tak jarang dalam pencetakan kerap terjadi kegagalan. Mulai dari tinta printer tak keluar, hingga e-KTP terbakar dalam mesin. (rub/all/c/sam/jpnn)


BOGOR - Belasan ribu warga Desa Pabuaran, Kabupaten Bogor, belum memiliki KTP elektronik (e-KTP). Padahal, warga sudah melakukan perekaman data sejak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News