Korban Pikap Maut Tewas Setelah 17 Jam Kritis

Korban Pikap Maut Tewas Setelah 17 Jam Kritis
Korban Pikap Maut Tewas Setelah 17 Jam Kritis

jpnn.com - BONTANG - Perjuangan Nur Hayati untuk bertahan hidup akhirnya musnah. Ibu rumah tangga (IRT) berusia 42 tahun itu meregang nyawa di RS PKT, Selasa (17/3) sekitar pukul 01.30 Wita. Sebelumnya, dia mengalami kritis selama 17 jam setelah Senin (16/3) sekira pukul 09.30 Wita, ditabrak pikap di Jalan Ahmad Yani depan toko X Toys.

Warga Jalan Panahan Kelurahan Api-Api itu menderita cedera parah di bagian kepala, pinggul, dan patah di kaki kiri. Sementara, anaknya bernama Annama Wazziyadah (5) selamat meski juga menderita cedera di kepala bagian belakang. Meski demikian, sang anak tetap diwajibkan melakukan kontrol kesehatan.

Kasat Lantas Polres Bontang AKP Nur Kholis mengatakan, pihaknya sudah mengamankan sopir Mitsubishi Colt L300 KT 8283 DI bernama Asril (22), warga Kecamatan Kaliurang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Mobil maut berwarna hitam itu pun juga disita.

“Sopir pikap resmi jadi tersangka dan sudah kami tahan. Mobilnya juga kami jadikan sebagai barang bukti. Tersangka disangka melanggar Pasal 310 ayat 3 dan ayat 4 Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Di mana, tersangka disangka lalai saat mengemudi sehingga menyebabkan korban mengalami luka berat sebelum akhirnya meninggal dunia,” katanya.

Saat ini, Unit Laka Sat Lantas Polres Bontang masih terus melakukan pemeriksaan terhadap para saksi.

“Kami masih melakukan pemeriksaan dan penyiapan berkas,” katanya.

Sementara, kecelakaan lalu lintas (lakalantas) itu terjadi ketika korban bersama anaknya menyeberang dari toko X Toys ke bank BNI di Gunung Sari. Namun, karena sandal anaknya terlepas, korban berinisiatif mengambilnya. Nahas, dari arah Bontang Baru melaju pikap yang dikemudikan Asril.

Informasi yang dihimpun, pada saat itu tersangka tidak memperhatikan ke depan jalan, melainkan menengok ke spion kiri. Sehingga, tersangka tidak melihat korban yang berada di tengah jalan.

BONTANG - Perjuangan Nur Hayati untuk bertahan hidup akhirnya musnah. Ibu rumah tangga (IRT) berusia 42 tahun itu meregang nyawa di RS PKT, Selasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News