Luncurkan Album Baru, Ungu Ubah Genre dan Logo

jpnn.com - JAKARTA- Setelah berkarir selama 20 tahun, Ungu menghadirkan album bertajuk Mozaik pada 2015 ini. Menurut sang vokalis, Pasha, album kali ini sangat berbeda dengan karya-karya mereka sebelumnya.

"Album ini dibantu sama tujuh orang produser hebat seperti Irwan Simanjuntak, Ari Aru, Stephan Santoso, Andi Jibron, Denny Chasmala, dan Andreas Arianto. Istimewa sekali bisa bekerjasama dengan mereka semua," kata Pasha saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (18/3).

"Ada kolaborasi juga dengan Lala Karmela dan penyanyi asal Malaysia, Stacy Angie. Terus Onci dan Endah juga. Mereka kan jarang-jarang duet dengan saya. Kami di sini juga coba musik baru seperti pop dan jazz," tambah Pasha.

Pemilihan nama Mozaik pun memiliki filosofi tersendiri bagi para personelnya. "Itu karena di album ini banyak warna seperti puzzle. Genre lagu juga yang nggak biasa. Ada jazz, rock. Prosesnya juga beragam tapi tetap ada benang merahnya. Makanya namanya Mozaik," ungkap Makki (basist).

Tak hanya itu, Ungu pun mengambil keputusan ekstrim untuk mengubah logo di album ini. "Kalau logo memang sudah harus berubah ya. Biar match sama judulnya juga biar lebih keren. Ada foto-foto juga kan kita belum pernah punya album yang ada perjalanan foto kita," papar Enda (gitar).

Album Mozaik sendiri memiliki 11 lagu. Yakni, Pogo-pogo, Aku Tahu, Terbaik, Andai Aku Bisa, Cududu (All I Wanna Do), Hanya Untukmu, So Beautiful, Get Up Stand Up, Berteman Sepi, Baku Jaga, dan Segala Puji Syukur. Dua lagu di antaranya merupakan duet dengan penyanyi lain.

Meski sedikit mengubah genre musiknya dalam album tersebut, mereka berharap karya-karya terbarunya tetap diminati dan diterima Cliquers, sebutan fans Ungu). Album itu juga bisa menepis kabar kehancuran Ungu karena Pasha yang mulai merambah ke dunia politik. (mg1/jpnn)