Standar Pelayanan Medik jadi Biang Kerok Karut-Marut BPJS

Standar Pelayanan Medik jadi Biang Kerok Karut-Marut BPJS
Direktur Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia, Marius Widjajarta saat menjadi pembicara pada diskusi Mau Sehat Kok Repot di Jakarta, Sabtu (21/3). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Standar pelayanan medik di Indonesia dinilai jadi biang kerok mengapa selama ini pelayanan kesehatan di Indonesia, terutama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) belum maksimal. Pasalnya hingga saat ini, Indonesia belum mengantongi standar pelayanan medik nasional.

"Sudah 22 tahun saya teriak-teriak soal standar pelayanan medik, karena apa? Tanpa pelayanan medik kita nggak dapat standar medik nasional. Jadi tanpa itu, jangan harap standar BPJS jadi bagus," beber Direktur Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia, Marius Widjajarta dalam diskusi bertema 'Mau Sehat Kok Repot' di Cikini, Jakarta, Sabtu (21/2).

Parahnya lagi, belum diurus standar pelayanan medik tersebut, tapi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) malah sudah melalang buana sampai ke luar negeri dengan mengatasnamakan mengurus menyoal standar pelayanan. Hal itu membuat berang Marius.

"Karena standar pelayanan medik kita belum punya. Kemenkes nggak jalankan, eh malah mereka sudah jalan-jalan ke luar negeri. Tapi anehnya di Indonesia, udah jalan-jalan ke luar negeri dan ke mana-mana tapi standarnya belum diurusin," keluh Marius.

Untuk mewujudkan standar pelayanan medik di Indonesia menurut Marius, bukan hal yang tidak mungkin. "Saya bilang bisa. Sekarang tinggal mau atau nggaknya saja," tandasnya. (chi/jpnn)

JAKARTA - Standar pelayanan medik di Indonesia dinilai jadi biang kerok mengapa selama ini pelayanan kesehatan di Indonesia, terutama Badan Penyelenggara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News