Marwan Anggap Dolar Menguat Berkah Desa, Poempida: Menteri yang Aneh!

Marwan Anggap Dolar Menguat Berkah Desa, Poempida: Menteri yang Aneh!
Poempida Hidayatulloh. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra), Poempida Hidayatulloh menilai aneh seorang menteri yang menyebut naiknya dolar Amerika Serikat membawa berkah bagi desa dan daerah tertinggal. Apalagi, alasannya produk kerajinan daerah tertinggal tercipta dari kreativitas lokal, sehingga ada muatan corak budaya atau citarasa khas daerah yang membuatnya makin unik, menarik di mata konsumen mancanegara.

"Naiknya nilai dolar itu adalah bencana ekonomi bagi Indonesia. Itu harus disadari oleh pemerintah, apalagi yang bicara seorang menteri," kata Poempida, Minggu (22/3).

Menurut Poempida, produk kreatif dari mana pun juga di Indonesia mendadak menjadi sangat murah di mata negara lain, jika nilai tukar rupiah melemah.

"Bisa saja ini akan mengangkat ekspor, tapi sang menteri tidak berani membahas secara rinci berapa potensi ekspor yang bisa terjadi," ujar politikus Partai Golkar ini.

Dia mengatakan, turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar akan menyebabkan mahalnya berbagai teknologi yang jelas-jelas akan menghambat akselerasi pembangunan nasional. Basis-basis biaya yang berkaitan dengan kesejahteraan lainnya pun akan menjadi mahal. Mulai dari pendidikan sampai kesehatan akan terpengaruh. Apalagi isu mengenai daya beli masyarakat, jelas pasti terpengaruh juga.

"Jadi apa sebenarnya berkahnya untuk masyarakat desa?" kata Poempida tak habis pikir.

Karenanya, Poempida menegaskan, pemerintah sebaiknya tidak perlu berkomentar memberikan informasi  yang berusaha menenangkan tetapi bias secara akurasi.

"Bekerja sajalah untuk kemudian menghasilkan dan mencapai target yang diinginkan," pungkasnya.

JAKARTA - Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra), Poempida Hidayatulloh menilai aneh seorang menteri yang menyebut naiknya dolar Amerika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News