Rutin Bayar, Aliran Air PDAM Buruk

Rutin Bayar, Aliran Air PDAM Buruk
Rutin Bayar, Aliran Air PDAM Buruk

jpnn.com - TANJUNG SELOR- Kepala Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bulungan Zulkifli menyebutkan, buruknya aliran air ke beberapa titik permukiman di Tanjung Selor disebabkan terbatasnya daya listrik. Seperti di daerah Selimau.

“Ya, buruknya aliran air ke Selimau karena daya listrik terbatas. Apalagi belakangan ini listrik di Tanjung Selor sering padam,” ujar Zulkifli ditemui di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan, Rabu pada Beru post (JPNN Group) (25/3) lalu.

Terbatasnya daya listrik tersebut menyebabkan PDAM hanya mampu mengalirkan air sebesar 20 liter per detik. Sementara, besar kebutuhan air di Selimau mencapai 35 liter per detik.

Karena itu, beberapa warga pun mengeluhkan buruknya pelayanan perusahaan daerah tersebut. Suparjo, warga Selimau, mengungkapkan keluhan itu saat hearing bersama anggota Dewan, Rabu (25/3) lalu.

“Pembayaran iuran kami lakukan disiplin. Tapi aliran airnya tidak lancar. Air baru menyala menjelang malam, itu pun kecil,” katanya.

Maret lalu, Kabupaten Bulungan seharusnya sudah mendapatkan tambahan daya listrik sebesar 4 megawatt. Namun tampaknya, penambahan daya itu bakal molor. Hal itu disampaikan langsung Manajer PLN Rayon Tanjung Selor Adrianus Ardi.

Ditemui beberapa waktu lalu, Adrianus mengatakan pihaknya sendiri tidak mengetahui penyebab molornya penambahan daya itu. "Kami belum tahu, karena kewenangannya di wilayah. Di Balikapapan," katanya.

Ia juga mengakui pihaknya tidak mengetahui, apakah proses pelelangannya sudah ditempuh atau belum. Ia juga menjawab tidak, saat ditanya apakah pihaknya melakukan komunikasi ke PLN Kaltim-Kaltara. "Kami juga tidak tanya seputar itu karena memang kewenangannya di wilayah. Karena kalau kami, setelah lelang selesai baru direalisasikan di sini (Bulungan, Red)," ujarnya.

TANJUNG SELOR- Kepala Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bulungan Zulkifli menyebutkan, buruknya aliran air ke beberapa titik permukiman

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News