Ternyata Pasar MPV Mewah Sudah Anjlok sejak 2013

Ternyata Pasar MPV Mewah Sudah Anjlok sejak 2013
Ilustrasi. FOTO: JAWA POS

jpnn.com - JAKARTA - Kondisi perekonomian nasional yang kurang baik membuat pasar mobil multi-purpose vehicle (MPV) medium-premium turun 30 persen sejak dua tahun terakhir. Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan agen pemegang merek (APM) untuk memasarkan kendaraan jenis itu di Indonesia.

"Kami selalu melakukan survei untuk produk baru, apa pun yang akan kami luncurkan. Ini sudah berdasar survei yang cukup lama. Ini yang diinginkan pasar dan konsumen. Jadi, kondisi pasar yang menurun itu tidak akan mengganggu kami," ujar Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Suparno Djasmin alias Abong saat peluncuran All New Alphard dan All New Vellfire kemarin (27/3).

Berdasar catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pasar mobil jenis MPV medium-premium sempat booming pada 2012 dengan penjualan 8.500 unit, meningkat jika dibandingkan dengan 2011 yang hanya 6.100 unit. Namun, secara perlahan, pasar itu menurun pada 2013 dengan penjualan 8.000 unit. Lalu, jenis kendaraan tersebut hanya dapat terjual 5.800 unit pada 2014.

Meski pasar MPV medium-premium menurun, Toyota tetap mampu menjadi pemimpin pasar di kelas MPV premium yang memiliki rata-rata penjualan 1.500 unit per tahun. Dalam tiga tahun terakhir, Toyota menguasai pasar MPV premium dengan produk andalannya Alphard. "Rata-rata market share Alphard 83 persen. Tahun lalu kami malah menguasai 86,2 persen," ungkapnya.

Tak heran, demi memenuhi kebutuhan pelanggan di pasar MPV premium, TAM meluncurkan All New Alphard dan All New Vellfire dengan tampilan serta feature yang lebih mewah. "Sebelumnya, kami hanya fokus menjual Alphard, sementara Vellfire diimpor oleh pihak lain. Tapi, sekarang kami juga masukkan Vellfire karena permintaannya cukup besar," sebutnya.

Abong mengakui bahwa penjualan mobil MPV premium tahun ini tidak ditargetkan meningkat. Pihaknya menilai, kondisi pasar belum stabil, terutama karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. "Target kami tidak terlalu muluk-muluk pada 2015 ini. Setidaknya bisa sama lah dengan tahun lalu. Rata-rata per bulan 150-200 unit saja," ucap dia. (wir/c11/agm) 

 

 


JAKARTA - Kondisi perekonomian nasional yang kurang baik membuat pasar mobil multi-purpose vehicle (MPV) medium-premium turun 30 persen sejak dua


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News