Cegah ISIS, Bendung Internet
jpnn.com - JAKARTA - Warga Negara Indonesia (WNI) yang berangkat ke Suriah dan disinyalir bergabung dalam jaringan kelompok oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) diduga menjadi korban penyebaran paham radikalisme melalui jaringan internet.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai, propaganda radikalisasi kini mudah menyebar ke seluruh dunia karena perkembangan teknologi komunikasi. Sementara, Indonesia dianggap terlambat menyadarinya.
"Kini kami konsen dalam upaya membendung radikalisasi di dunia maya yang dilakukan oleh ISIS. Kelompok ini menjadi luar biasa dan Indonesia menjadi sasaran bagi mereka untuk merekrut anggota baru," kata Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Agus Surya Bakti pada Indo Pos (JPNN Group) kemarin.
Menurut suami artis Bella Saphira ini, dulu instrumen radikalisme dapat diidentifikasi seperti rumah ibadah, pendidikan atau tempat pertemuan. Kini, semuanya bergeser ke internet yang bisa diakses melalui gadget. Apalagi, warung internet murah yang tersebar di mana-mana.
"Media sosial membuka ruang tertutup menjadi terbuka. Tak heran jika beberapa remaja 18-25 tahun bergabung dengan ISIS karena pengaruh propaganda media sosial," katanya. (dms/jos/jpnn)
JAKARTA - Warga Negara Indonesia (WNI) yang berangkat ke Suriah dan disinyalir bergabung dalam jaringan kelompok oleh Islamic State of Iraq and Syria
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemprov DKI Jakarta Yakin Inflasi 2024 Masih Bisa Dikendalikan
- Ribuan Honorer Resmi jadi PPPK, Hj Indah: Jangan Sombong ya
- Pecah Tawa di Ruang Sidang MK saat Ketua KPU Hasyim Asyari Disebut Hebat Sekali
- Laporan Terbaru Dietplastik Indonesia, Solusi Guna Ulang Pengganti Sachet dan Pouch
- Peziarah Padati Lokasi Prosesi Semana Santa di Larantuka
- Bea Cukai Kalbagsel Musnahkan Rokok, Miras, dan Liquid Vape Ilegal Senilai Rp 7 Miliar