Susah ke Lokasi Jatuhnya Germanwings, Prancis Lakukan Ini

Susah ke Lokasi Jatuhnya Germanwings, Prancis Lakukan Ini
Susah ke Lokasi Jatuhnya Germanwings, Prancis Lakukan Ini

jpnn.com - PARIS - Minimnya akses ke lokasi kecelakaan pesawat Germanwings membuat penyelamat kesulitan mengumpulkan puing-puing dan potongan tubuh korban. Ya, lokasi jatuhnya pesawat berada di lereng Pegunungan Alpen yang penuh batu. Belum lagi cuaca buruk yang terjadi juga menyulitkan helikopter untuk bersandar di kaki gunung. 

Pemerintah Prancis mengatasi kendala itu dengan membangun sebuah jalan yang akan memungkinkan akses langsung ke lokasi kejadian yang terpencil di kaki Pegunungan Alpen. 

Juru bicara polisi militer yang terlibat dalam evakuasi jenazah dan puing-puing pesawat Airbus A320 tersebut, Xavier Vialenc, menyatakan bahwa jalan tersebut direncanakan dapat rampung dibangun hari ini. "Kami akan melanjutkan pencarian setelahnya," kata Vialenc seperti dikutip dari Reuters kemarin (1/4) 

Sementara itu, penyisiran dan evakuasi masih dilanjutkan. Staf dari maskapai penerbangan Lufthansa yang merupakan induk maskapai Germanwings turut dikerahkan untuk membantu 325 keluarga korban yang ditempatkan di sebuah hotel di kota pelabuhan Prancis Selatan, Marseille, dekat lokasi kejadian. 

Juru bicara Lufthansa menjelaskan, pihaknya telah menawarkan pembayaran uang duka hingga 50.000 euro atau sekitar Rp 709 juta secara langsung per penumpang. 

Sementara itu, Lufthansa membatalkan perayaan ulang tahun ke-60 kemarin. Keputusan tersebut diambil karena masih dalam suasana dukacita. Rencananya, perayaan digelar 15 April dan selalu dinanti masyarakat karena kemeriahannya. 

Sejak jatuhnya Germanwings, saham Lufthansa mencapai posisi terendah dalam empat bulan terakhir. Kamis (26/3) saham itu merosot setelah pihak berwenang mengungkapkan bahwa kopilot Andreas Lubitz mengunci kokpit dan tak memperbolehkan kapten masuk, kemudian menabrakkan pesawatnya. (ap/rtr/c9/kim) 


PARIS - Minimnya akses ke lokasi kecelakaan pesawat Germanwings membuat penyelamat kesulitan mengumpulkan puing-puing dan potongan tubuh korban.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News