Penambang Merapi Tewas Tertimpa Batu Kali

Penambang Merapi Tewas Tertimpa Batu Kali
Penambang Merapi Tewas Tertimpa Batu Kali

jpnn.com - MAGELANG – Peristiwa maut kembali menimpa penambang tradisional di lereng Merapi. Satu orang tertimbun material longsoran tebing setinggi 50 meter di alur sungai Bebeng, tepatnya di Cawang Kulon, Desa Srumbung, Srumbung, Rabu (1/4) pukul 10.45.

Satu nyawa melayang di lokasi kejadian. Korban meninggal dunia adalah Fatoni, 40, warga Dusun Salakan, Desa Srumbung, Srumbung.

Material longsoran mengakibatkan luka parah pada bagian kepala, leher, dan tangan Fatoni. Jasadnya kemudian dimakamkan kemarin (1/4) di pemakaman desa setempat, sekitar pukul 14.00.

Peristiwa nahas itu bermula saat Fatoni bersama dua rekannya, Sukri dan Supri menambang di bawah tebing sungai yang lokasinya sekitar dua kilometer dari puncak Gunung Merapi. Karena ada getaran saat ditambang, sebuah batu besar mengalami longsor.

Nahas, Fatono saat mencoba melarikan diri justru menabrak gerobak yang digunakannya sebagai alat untuk mengangkut pasir. Ini mengakibatkan korban terjatuh dan tertimpa batu.

“Korban sempat melarikan diri. Namun malah menabrak gerobak dan terjatuh. Tidak lama berselang batu tersebut menimpa dirinya,” papar Sutrisno, salah satu saksi mata.

Suharno, warga setempat menuturkan, lokasi yang digali korban memang berbahaya.  “Korban mencari pasir persis di bawah tebing setinggi 50 meter. Lokasi itu sangat berbahaya, karena tebing tinggi yang sudah gembur sehingga rawan longsor,” katanya.

Menurut Suharno, lokasi Cawang Wetan (Kali Krasak) dan Cawang Kulon (Kali Bebeng) juga rawan ancaman banjir lahar. Lokasi dan areal penambangan merupakan alur sungai yang menjadi jalur banjir lahar.(ady/hes/mga/jpnn)


MAGELANG – Peristiwa maut kembali menimpa penambang tradisional di lereng Merapi. Satu orang tertimbun material longsoran tebing setinggi 50


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News