Sepekan Air Ngadat Empat Kali, Warga Demo
jpnn.com - DAU - Warga Oma Campus, RT 03 RW 10, Desa Landungsari, Dau, Kabupaten Malang, gerah dengan sikap pengembang perumahan.
Karena air di perumahan seringkali mati. Kalaupun mengalir, debitnya sangat kecil. Meski seringkali diprotes warga, tidak ada respon dari pengembang.
Puncaknya kemarin, warga menggelar aksi protes di depan pintu masuk perumahaan. Puluhan warga membentangkan spanduk yang bertuliskan protes terkait kondisi air yang mengalir di perumahan tersebut.
“Air di sini sering mati, dalam satu minggu matinya bisa tiga-empat kali mati,’’ kata Ketua RT 03 RW 10 Desa Landungsari kepada Malang Post (Grup JPNN), kemarin.
Menurutnya, tidak lancarnya aliran air menuju Oma Campus salah satunya karena adanya pengembangan pembangunan perumahan.
“Sebelumnya tidak ada masalah soal air, tapi sejak ada pengembangan perumahan yang di bawah kondisi aliran air di tempat kami tidak lancar, sering mati, kalaupun airnya hidup debitnya sangat kecil’’ katanya.
Sunarto juga menyebutkan, krisis air di Oma Campus sudah cukup lama. Bahkan beberapa waktu lalu, warga juga sempat menggelar aksi serupa.
“Dulu sempat demo, dan air sempat menyala lancar, tapi hanya 1-2 minggu saja, kemudian kembali seperti ini,’’ katanya.
Baginya, keberadaan air di perumahan tidak sekadar untuk keperluan mandi. “Banyak warga yang mengonsumsi air dari saluran air perumahan ini. Jika kondisinya begini, tentu kami sangat dirugikan,’’ urainya.
Dia juga mengatakan sempat menanyakan kondisi matinya saluran air tersebut ke pihak pengembang yaitu PT Lembah Permata Biru. Namun begitu, pihak pengembang selalu memberikan alasan.
DAU - Warga Oma Campus, RT 03 RW 10, Desa Landungsari, Dau, Kabupaten Malang, gerah dengan sikap pengembang perumahan. Karena air di perumahan
- Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pedalaman Nagan Raya
- Mantan Kepala Bappeda Bireuen Dituntut 6 Tahun Penjara, Begini Dosanya
- Polda Sumsel Memusnahkan 7,7 Kilogram Sabu dan 183 Butir Ekstasi
- Ditanya Penangkapan Warga Kampung Bayam, Gubernur DKI Jakarta Tersenyum, Naikkan Pundak
- DPRD Kota Denpasar Apresiasi Capaian Kinerja LKPJ Wali Kota Tahun 2023