Terumbu Karang di Sulut Kritis

Terumbu Karang di Sulut Kritis
Terumbu Karang di Sulut Kritis

jpnn.com - MANADO – Ekosistem terumbu karang di Sulawesi Utara (Sulut), kritis. Padahal, terumbu karang adalah habitat banyak jenis ikan. Juga sangat potensial untuk wisata bahari. Menurut akademisi Unsrat Prof Rene Charles Kepel, banyak spesies makhluk hidup laut ditemukan di terumbu karang menjadikan ekosistem ini sebagai gudang keanekaragaman hayati laut.

“Terumbu karang di sekitar 100 negara merupakan rumah tinggal bagi 25 persen habitat laut. Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah seperti kima raksasa dan penyu laut,” ujarnya pada Manado Post (JPNN Group).

Kepel menambahkan, terumbu karang banyak manfaatnya. Secara alami, terumbu karang merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan, pembesaran anak, makan dan mencari makan (feeding  and foraging), terutama bagi sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting.

“Sebagai gudang keanekaragaman hayati, terumbu karang merupakan sumber penting berbagai bahan bioaktif yang diperlukan di bidang medis dan farmasi. Sumber ikan dan makanan laut lainnya yang mengandung protein tinggi,” jelasnya.

Selain itu, secara ekonomis, terumbu karang penting bagi perikanan lepas pantai. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di Indonesia, sebanyak 32 jenis di antaranya hidup di terumbu karang. “Berbagai jenis ikan karang tersebut menjadi komoditi ekspor penting. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3-10 ikan per kilo meter persegi per tahun,” urainya.

Namun, sayangnya, terumbu karang Sulut hampir 50 persen rusak diduga karena ulah masyarakat di lepas pantai. Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulut Ronald Sorongan membenarkan itu. “Persentase kerusakan terumbu karang Sulut sudah mencapai 45 persen. Setiap tahun berpeluang meningkat,” ujarnya. (rof/gel)


MANADO – Ekosistem terumbu karang di Sulawesi Utara (Sulut), kritis. Padahal, terumbu karang adalah habitat banyak jenis ikan. Juga sangat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News