Bengkulu Kekurangan Seribu Guru

Bengkulu Kekurangan Seribu Guru
Bengkulu Kekurangan Seribu Guru

jpnn.com - BENGKULU - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Atisar Sulaiman mengungkapkan bahwa daerahnya masih kekurangan guru. Jumlahnya mencapai lebih seribu orang. Untuk kepastian jumlah itu, pendataan sebaran guru yang kurang kini tengah dilakukan.

Atisar menyebutkan, kekurangan terjadi pada guru PNS di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SMP, SD, SMA dan SMK. Usai pendataan, kekurangan jumlah guru akan disampaikan ke pemerintah pusat. Sehingga kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi guru bisa ditambah.

“Apalagi untuk tenaga guru Sekolah Luar Biasa (SLB) jauh dari harapan,” ungkap Atisar dilansir Rakyat Bengkulu (Grup JPNN.com), Rabu (15/4).

Beberapa sekolah memang ada yang kelebihan tenaga guru. Tetapi banyak juga sekolah yang kekurangan, khususnya di kabupaten. Untuk itu Dispendik Provinsi akan meminta kabupaten/kota lebih mengutamakan pemerataan.

“Di beberapa kabupaten, sangat banyak sekolah baru. Baik negeri ataupun swasta. Makanya sangat membutuhkan penambahan guru. Terutama di daerah terpencil. Tujuannya agar proses kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah di Bengkulu bisa lebih baik," paparnya.

Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menambahkan, tahun ini bakal ada penerimaan tes CPNS. Formasi yang diutamakan adalah tenaga pendidikan dan kesehatan. Terutama untuk dokter spesialis dan tenaga perawat. Selain itu tenaga guru dan teknis lainnya.

Usulan kuota yang disampaikan ke Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), masih dikaji dan dihitung kebutuhannya. Usulan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga masih direkapitulasi.

Pihaknya juga masih menunggu tahapan keputusan dari KemenPAN RB. Pelaksanaanya juga masih menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) seperti tahun lalu, untuk seluruh kabupaten/kota.

BENGKULU - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Atisar Sulaiman mengungkapkan bahwa daerahnya masih kekurangan guru. Jumlahnya mencapai lebih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News