Ekspor Galangan Kapal Batam Lesu, Ini Penyebabnya

Ekspor Galangan Kapal Batam Lesu, Ini Penyebabnya
Ekspor Galangan Kapal Batam Lesu, Ini Penyebabnya

jpnn.com - BATAM - Industri galangan kapal (shipyard) Batam tengah menghadapi kondisi sulit pasca resesi global dalam beberapa tahun terakhir.

Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kepri mengungkap ekspor produksi galangan kapal Batam tak tumbuh signifikan usai terjerambab pada 2012 lalu. Kondisi serupa diperkirakan terjadi di tahun ini.

"Sebenarnya growth (pertumbuhan)-nya ada, tapi tak besar," ujar Kepala KPw BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra di kantor KPw BI di Batamcenter, Rabu (15/4).

Gusti menyebut, sejak 2005 laju pertumbuhan ekspor galangan kapal Batam rata-rata naik dan puncaknya pada 2011 lalu. Saat itu, nilai ekspor hasil shipyard Batam membukukan angka lebih dari 1000 juta US Dolar. Namun, setahun kemudian atau pada 2012, ekspor galangan kapal terjun bebas ke angka kisaran 200 juta US Dolar. Sehingga, pertumbuhan ekspor galangan kapal Batam dari tahun 2011 ke 2012 malah minus 78,4 persen year on year (yoy).

"Permintaan kapal menurun, ekspor utama ke Timur Tengah berkurang drastis akibat wilayah itu bergejolak (perang kawasan)," beber Gusti.

Negara-negara di kawasan Timur Tengah, kata dia, merupakan tujuan ekspor produksi galangan kapal Batam. Negara kaya penghasil minyak itu banyak membutuhkan jenis-jenis kapal buatan Batam seperti tanker, tongkang, tug boat, hingga jack up drilling (alat pengeboran) lepas pantai. 

Namun, konflik yang terjadi di kawasan itu pada beberapa tahun terakhir mambuat laju permintaan tak lagi tinggi. Terlebih, akhir-akhir ini harga minyak mentah dunia yang cenderung turun memaksa eksportir minyak dunia menahan diri untuk memproduksi minyak besar-besaran. 

Tak hanya itu, pemberlakuan Undang-undang (UU) Mineral dan Batubara (Minerba) pada awal 2014 lalu juga menekan permintaan kapal dari dalam negeri. UU tersebut melarang ekspor langsung mineral mentah dari Indonesia. Itu juga berimbas pada permintaan kapal seperti tug boat dari Batam.

BATAM - Industri galangan kapal (shipyard) Batam tengah menghadapi kondisi sulit pasca resesi global dalam beberapa tahun terakhir. Kantor Perwakilan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News