Demi Mengemban Amanah Nawacita...

Demi Mengemban Amanah Nawacita...
Demi Mengemban Amanah Nawacita...

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Perdagangan berusaha menggenjot ekspor produk elektronika dan bahan bangunan (building material) ke Tiongkok. Ini sebagai salah satu cara mengurangi defisit neraca perdagangan dengan Tiongkok yang tahun lalu mencapai Rp 169 triliun.

"Demi mengemban amanah Nawacita, kami targetkan ekspor elektronik bisa menembus USD 64,3 miliar (sekitar Rp 836 triliun), dari total permintaan elektronika dunia tahun ini yang diperkirakan USD 3,2 triliun ," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak kemarin (15/4)

Nus menambahkan, produk elektronik merupakan salah satu produk manufaktur dengan permintaan dunia cukup tinggi, senilai USD 3,2 triliun. Dan untuk mencapai target tersebut, Indonesia juga menyasar pasar Tiongkok yang saat ini masih senilai USD 26,6 juta.

"Tiongkok merupakan negara pengimpor elektronik dari Indonesia dengan nilai USD 26,6 juta pada Januari 2015 atau meningkat 0,86 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," tambahnya.

Tiongkok merupakan negara tujuan terpenting untuk produk elektronik Indonesia. Untuk itu Direktorat Jenderal PEN berupaya melakukan penetrasi melalui keikutsertaan Indonesia di setiap pameran yang diselenggarakan di Tiongkok, termasuk pameran The 117th China Import and Export Fair (Canton Fair) 2015 Phase I yang diselenggarakan pada 15-19 April 2015 di China Import and Export Fair Complex, Guangzhou, Tiongkok.

Selain produk elektronik, Ditjen PEN juga membidik pasar building material di Negeri Tirai Bambu. Menurut Nus, Kemendag membawa pelaku usaha dari sektor building material dalam pameran ini.

"Ekspor building material ke dunia dalam lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan sebesar 11,13 persen. Dari segi kuantitas, ekspor building material meningkat 172,2 persen pada Januari 2015 menjadi 1,18 ton dibandingkan periode yang sama setahun lalu, dengan nilai USD 162,85 juta," katanya.

Canton Fair merupakan pameran produk ekspor impor terbesar di China yang diadakan sejak 1957. Pameran ini terdiri atas tiga fase dengan menampilkan produk yang berbeda di setiap fasenya. Pada pelaksanaan ke-116 tahun lalu, pameran dengan luas area 1,18 juta meter persegi, diikuti oleh 24.751 peserta dan 45 paviliun negara, serta dikunjungi oleh lebih dari 186.104 pengunjung.

JAKARTA - Kementerian Perdagangan berusaha menggenjot ekspor produk elektronika dan bahan bangunan (building material) ke Tiongkok. Ini sebagai salah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News