Selesai Unas, Ketuban Pecah

Selesai Unas, Ketuban Pecah
Selesai Unas, Ketuban Pecah

jpnn.com - HAMIL besar tidak menghalangi Ay untuk ikut ujian nasional (unas). Namun, diduga karena kecapekan setelah menjalani unas hari ketiga kemarin (15/4), remaja 18 tahun yang merupakan siswa SMA Kartanegara Kediri itu mengeluh sakit perut. Ternyata, ketubannya pecah. Dia siap melahirkan. Beruntung, kemarin adalah hari terakhir unas. 

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Kediri, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00. Setelah tahu kondisinya, pihak sekolah langsung membawa siswi asal Mojoroto tersebut ke Rumah Sakit Bersalin Melinda. Ketika didatangi, beberapa perawat yang berjaga di ruang resepsionis membenarkan adanya pasien bernama Ay yang dilarikan ke rumah sakit di Kelurahan Balowerti tersebut. 

''Saat dilarikan ke rumah sakit, pasien masih memakai seragam sekolah,'' ungkap Lusi, salah seorang perawat di rumah sakit tersebut. Perempuan 30 tahun itu mengungkapkan, saat dibawa ke rumah sakit, ketuban Ay sudah pecah. Dia pun langsung mendapat perawatan. Hingga pukul 16.00, Ay belum melahirkan. 

Wartawan koran ini berusaha meminta izin rumah sakit untuk menemui pasien. Beberapa perawat kemudian memintakan izin kepada keluarga. Sayangnya, keluarga enggan ditemui saat ini. Mereka juga enggan memberikan keterangan kepada para wartawan yang datang ke rumah sakit.

''Mohon maaf, keluarga enggan dimintai keterangan,'' ungkap Lusi. Dia menambahkan, beberapa keluarga sedang me­nunggu persalinan Ay. Di antaranya, ibu, ayah, dan kerabatnya. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto menyatakan, pihaknya sudah mendapat laporan terkait dengan kejadian itu. Apakah siswa yang diketahui hamil diperbolehkan mengikuti unas? Ditanya demikian, Siswanto menyebutkan, dalam petunjuk teknis unas, tidak ada larangan bagi siswa hamil untuk mengikuti unas. ''Jadi, tidak masalah,'' terangnya.

Di tempat terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kediri Titik Susilowati menambahkan, kemarin pihaknya memanggil Kepala SMA Kertanegara Hadi Winoto. Menurut penjelasan sang kepala sekolah, gadis yang tinggal di Mojoroto itu memang sudah diketahui hamil oleh pihak sekolah. ''Boleh mengikuti unas dengan pertimbangan kemanusiaan,'' jelas Titik. 

Sebagaimana diketahui, Ay mengalami pecah ketuban kemarin sekitar pukul 12.00. Saat itu Ay baru saja selesai mengerjakan soal-soal ekonomi yang merupakan bahan ujian jam kedua sekaligus unas di hari terakhir kemarin. (mid/any)


HAMIL besar tidak menghalangi Ay untuk ikut ujian nasional (unas). Namun, diduga karena kecapekan setelah menjalani unas hari ketiga kemarin (15/4),


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News