Kisah Sejoli Makan Bakso Tengah Malam di Gubuk, ya Ujungnya...

Kisah Sejoli Makan Bakso Tengah Malam di Gubuk, ya Ujungnya...
Kisah Sejoli Makan Bakso Tengah Malam di Gubuk, ya Ujungnya...

jpnn.com - KISARAN - Kisah cinta IS (27), duda anak satu, dengan kembang desa Tomuan Holbung, BP Mandoge, Asahan, sebut saja Bunga (16), berujung ke penjara.

Bunga (16), siswi SMA di salahsatu SMK di Asahan ini harus menanggung malu. Sekarang, ia bahkan tak mau mendengar kisah kasih cintanya dengan IS (27), diuber-uber.

“Sudahlah bang, saya benci semua ini,” ujar Bunga cetus, sambil berlalu memasuki ruangan penyidik PPA Polres Asahan, Senin (20/4).

IS juga tampak menyesali perbuatannya. Namun, ia mau berkisah. Perkenalannya dengan Bunga berawal di awal Maret 2015. Saat itu, IS tanpa sengaja dapat nomor handphone (hp). Setelah dicoba-coba dihubungi ternyata yang menyahut suara perempuan. “Dari situlah awal perkenalan kami bang,” ujar IS, warga Dusun IV, Desa Huta Padang, Kecamatan BP Mandoge., yang mengaku tidak punya pekerjaan tetap itu.

Bunga ini tercatat sebagai siswi kelas 1 di salahsatu SMK di Kabupaten Asahan.  Sejak itu, perkenalan mereka berlanjut. IS jadi sering menghubungi dan dibalas Bunga dengan mengirim pesan singkat (SMS).

Lalu, Senin 16 Maret, sekitar pukul 18.00 WIB, Bunga menghubunginya dan minta agar diantarkan ke tempat acara kebaktian pada malam harinya. Tanpa berpikir panjang, IS langsung menyanggupinya.

Malam itu, IS benar-benar jadi ‘ojek pribadi’ Bunga. Sore dijemput dan selesai acara kebaktian Bunga langsung diantar pulang. “Sejak itu, komunikasi kami makin lancar bang,” kenang IS.

Lalu, pada  hari Jumat (20/3), Bunga kembali meminta diantar ke acara kebaktian. IS mengiyakannya.

KISARAN - Kisah cinta IS (27), duda anak satu, dengan kembang desa Tomuan Holbung, BP Mandoge, Asahan, sebut saja Bunga (16), berujung ke penjara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News