Calon Menang, Bisa Kantongi Sampai Rp 150 Juta Plus ke Kelab Malam
jpnn.com - Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015 telah selesai digelar 18 April lalu. Namun, ada cerita menarik yang sempat dilontarkan beberapa voter dalam kongres PSSI. Salah satunya tentang besarnya uang yang berputar untuk memilih salah satu calon.
-------
SEGEROMBOLAN orang terlihat berbincang-bincang di depan hotel JW Marriot, Surabaya pada Jumat (17/4) malam lalu. Selang beberapa menit kemudian, sebuah mobil SUV datang menghampiri mereka membawa rombongan orang tersebut keluar.
Gerombolan itu bukanlah sekedar tamu hotel, mereka adalah rombongan pengurus sepak bola dari daerah di timur Indonesia. Mereka adalah pemilik suara alias voter Kongres Luar Biasa PSSI 2015. Ya, saat itu KLB memang dihelat di Hotel JW Marriot Surabaya.
Seperti diketahui, pemilik suara dalam KLB PSSI terdiri dari klub ISL, klub divisi utama dan klub liga nusantara. Selain itu asosiasi pelatih, asosiasi pemain dan asosiasi futsal juga punya hak memilih. Totalnya mencapai 106 suara.
Lantas kemana rombongan tersebut pergi? Sumber JPNN mengatakan bahwa rombongan itu dibawa, untuk melakukan deal-deal dengan calon tertentu. Sumber tersebut mengakui bahwa setiap kongres memang tak bisa lepas dari politik uang.
Bukan hanya Ketua Umum, tapi calon Executive Committee, sampai wakil ketua umum, juga menyiapkan sejumlah uang. "Yang saya tahu, nilainya sampai ratusan juta," ungkapnya.
Dia mencontohkan, salah satu ketua umum, ada yang menyiapkan sampai Rp 150 juta, untuk mendapatkan satu suara.
Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015 telah selesai digelar 18 April lalu. Namun, ada cerita menarik yang sempat dilontarkan beberapa voter dalam kongres
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri