Kisah 'Wong Solo' yang Sudah 50 Tahun di Rumania

Kisah 'Wong Solo' yang Sudah 50 Tahun di Rumania
Djoko Sulistyo, orang Solo yang kini menetap di Rumania. Dia sering kangen suasana kampung halaman. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos

jpnn.com, RUMANIA - BERAWAL dari niat mengejar pendidikan tinggi, Djoko Sulistyo Atmo Hartono malah nyantol di Rumania. Berbagai halangan membuat dia susah kembali ke tanah air. Berikut kisah Djoko yang disampaikan kepada wartawan Jawa Pos.
----------------
Laporan Gunawan Sutanto, Rumania
----------------
PRIA parobaya tersebut setia mendampingi ke mana pun Duta Besar RI untuk Rumania-Moldova Diar Nurbiantoro bertugas. Dia juga tanggap saat para delegasi DPR sulit berkomunikasi dengan warga lokal yang kebanyakan menggunakan bahasa Rumanian.

Ya, Djoko Sulistyo Atmo Hartono atau yang akrab disapa Pakde oleh orang-orang Indonesia di Rumania termasuk ’’orang penting’’ di bekas negara komunis itu. Pria kelahiran 21 April 1944 tersebut sudah genap 50 tahun tinggal di negara itu. Karena itu, boleh jadi dia adalah orang Indonesia yang paling lama di Rumania.

Sebenarnya, tidak pernah tebersit di benaknya untuk menetap di negeri yang jauh dari kampung halamannya itu. Keberangkatan pria asal Solo tersebut ke Rumania tidak lain adalah ingin menimba ilmu di luar negeri.

’’Saat itu, sebenarnya saya baru lulus SMA di Solo. Saya ke Jakarta ingin melanjutkan kuliah sambil bekerja,’’ ujar Djoko saat berbincang dengan wartawan koran ini di sela kegiatan kunjungan muhibah DPR, Selasa (21/4).

Ketika datang ke Jakarta, keberuntungan sebenarnya datang kepada Djoko. Saat itu, dia diterima bekerja di Sarinah, pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta. Meski sudah bekerja, keinginannya yang kuat untuk studi lanjut terus diupayakan. Sambil bekerja, dia rajin mencari beasiswa.

Sampai akhirnya, Djoko menemukan informasi beasiswa dari Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP). ’’Saat itu, pemerintah Rumania memberikan banyak beasiswa untuk pelajar dari Indonesia,’’ kenang bapak dua anak tersebut.

Tanpa berpikir panjang, tawaran itu disambutnya. Sampai-sampai, Djoko rela keluar dari Sarinah dan harus membayar sejumlah uang sebagai penalti ikatan dinas di toserba tersebut. Setelah mengikuti serangkaian tes di Cikini, Jakarta Pusat, Djoko akhirnya lolos sebagai penerima beasiswa. Seingat dia, ada 10 pelajar yang menerima beasiswa yang sama.

Singkat cerita, sampailah Djoko di Rumania. Negeri antah berantah di Eropa Timur yang saat itu belum banyak dikenal orang. Dia hanya tahu bahwa Rumania merupakan negeri komunis karena bertetangga dengan Uni Soviet (kini Rusia).

BERAWAL dari niat mengejar pendidikan tinggi, Djoko Sulistyo Atmo Hartono malah nyantol di Rumania. Berbagai halangan membuat dia susah kembali ke

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News