Gubernur Frans Lebu Prihatin Pelajar Ikuti Lomba Bikin Video Panas

Gubernur Frans Lebu Prihatin Pelajar Ikuti Lomba Bikin Video Panas
Gubernur Frans Lebu Prihatin Pelajar Lomba Bikin Video Mesum. Foto: ilustrasi

jpnn.com - KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya sangat prihatin mendengar kabar siswa SMP dan SMA di wilayahnya mengadakan lomba pembuatan video seks. Dia menilai, anak-anak tersebut telah terjebak dalam dunia tekonologi yang menyesatkan. Anak-anak sekarang, kata dia, sudah berani membuat bahkan melombakan video mesum melalui handphone mereka sendiri.

“Ini tugas kita semua untuk memberikan perhatian terhadap perilaku anak-anak sekolah tersebut,” ujar Frans saat jumpa pers dengan wartawan di aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu (2/5).

Menurut Frans, saat ini pendidikan etika sudah tidak lagi diajarkan di sekolah-sekolah sehingga sifat dan perilaku anak-anak semakin tidak beretika. Ia pun menyarankan agar pemerintah pusat mengakomodir pendidikan budi pekerti dan pendidikan moral pancasila dalam kurikulum.

Sebelumnya, beberapa siswa SMP dan SMA di NTT mengadakan lomba pembuatan video seks. Fakta tersebut diketahui melalui hasil survei yang dilakukan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan lembaga non-profit OnTrack Media Indonesia (OTMI). Parahnya lagi, beberapa siswi justru merasa bangga jika berpacaran dengan tukang ojek atau sopir angkot.

Perilaku seks bebas dan pacaran tidak sehat di kalangan pelajar terjadi akibat minimnya komunikasi antara siswa, guru dan orang tua. Akibatnya, 31,3 persen remaja NTT telah melakukan hubungan seks sebelum menikah dan 60 persen di antaranya tidak menggunakan kondom alias alat pengaman saat berhubungan intim.

Sebelumnya, Direktur OTMI, Imelda Theresia mengatakan, mereka melakukan survei dan kegiatan focus group discussion (FGD) kepada para siswa, guru dan orang tua.

“Yang membuat miris adalah munculnya fenomena siswa dan siswi membuat film seks atau porno untuk dilombakan di antara mereka,” ujar Imelda saat meluncurkan program “Mari Kita Bicara” di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT.

Menurut Imelda, ada beberapa siswa yang memproduksi film dewasa untuk dilombakan dengan teman-teman lainnya. Video seks itu dibuat di tepi pantai, lalu disebarkan ke teman-teman lainnya menggunakan telepon seluler. Film itu sendiri direkam menggunakan telepon seluler.

KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya sangat prihatin mendengar kabar siswa SMP dan SMA di wilayahnya mengadakan lomba

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News