Hari Pertama Sudah Ada Temuan Kunci Jawaban dan Bocoran Soal Ujian

Hari Pertama Sudah Ada Temuan Kunci Jawaban dan Bocoran Soal Ujian
Hari Pertama Sudah Ada Temuan Kunci Jawaban dan Bocoran Soal Ujian

jpnn.com - JAKARTA - Kecurangan dalam penyelenggaraan ujian nasional (unas) seperti sudah berjodoh. Meskipun unas tidak lagi menjadi bagian penentu kelulusan, masih saja ditemukan laporan kecurangan. Tidak hanya di jenjang SMA, tetapi juga di unas jenjang SMP yang mulai diselenggarakan kemarin (4/5).

Laporan peredaran kunci jawaban yang mencolok muncul dari Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kasus ini mencuat setelah Ombudsman perwakilan Sumut menemukan selembar kertas yang diduga kunci jawaban unas di Medan. Bentuk lembaran kertas itu kecil dan kunci jawabannya diketik rapi.

Kepala Perwakilan Ombudsman Sumut Abyadi Siregar mengatakan, kertas itu juga dilengkapi sandi-sandi tertentu. "Kita semakin meyakini ini adalah bukti terjadi kebocoran soal ujian," ujarnya. Dia mendapatkan kertas ini ketika sedang menggelar sidak ke salah satu SMP negeri di Medan. Temuan ombudsman perwakilan Sumut ini akan diteruskan ke Ombudsman pusat di Jakarta.

Mendikbud Anies Baswedan yang seharian kemarin mendampingi Preisden Joko Widodo di Jogjakarta itu memperhatikan kasus dari Medan itu. "Laporan (kunci jawaban, red) di Medan tidak ramai-ramai amat,"  ujar Anies melalui pesan singkat.

Dia menegaskan kalaupun kunci jawaban itu benar, masyarakat atau ombudsman melaporkannya ke pihak kepolisian. Sehingga bisa ditelusuri kebenarannya. Termasuk juga apakah terdapat kebocoran soal ujian, sehingga bisa keluar kunci jawaban tadi.

Sepulang dari Jogjakarta, Anies langsung menyempatkan mengunjungi posko pengaduan unas di komplek kantor Kemendikbud, Senayan. Diantaranya dia memantau jumlah laporan yang masuk dan penandangan tindak lanjutnya. Tercatat ada 20 lebih pengaduan yang masuk. Dari laporan yang disampaikan tim pengaduan, seluruh laporan itu statusnya sudah diselesaikan.

Terkait dengan laporan kebocoran soal ujian, sehingga muncul kunci jawaban, Anies mengatakan potensinya memang tetap ada. Untuk itu dia meminta bantuan masyarakat untuk ikut mengawasi. Dia menegaskan masyarakat diminta segera melapor ke Kemendikbud jika melihat ada kebocoran soal ujian atau peredaran kunci jawaban.

Setelah unas tidak menjadi penentu kelulusan, Anies meminta target yang dikejar dalam unas harus diganti. "Sekarang targetnya harus jujur 100 persen," tandasnya. Sebab urusan kelulusan menjadi kewenangan sekolah, alias tidak terkait dengan unas.

JAKARTA - Kecurangan dalam penyelenggaraan ujian nasional (unas) seperti sudah berjodoh. Meskipun unas tidak lagi menjadi bagian penentu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News