Parah! Rekor Inflasi dalam Lima Tahun Terakhir

Parah! Rekor Inflasi dalam Lima Tahun Terakhir
Kenaikan harga BBM, penyumbang terbesar naiknya inflasi. Foto ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Inflasi April tercatat 0,36 persen, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Hal ini dipicu kenaikan BBM (bahan bakar minyak) pada 28 Maret lalu yang mendongkrak naiknya harga-harga.

Menurut Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Suryamin, inflasi bulan ini merupakan yang tertinggi selama lima tahun terakhir. "Ini yang kedua (mengalami inflasi) setelah 2012 dimana inflasinya 0,21 persen. Lainnya, April cenderung deflasi,” papar Suryamin dalam konferensi pers di gedung BPS, kemarin (4/5).

Menurut Suryamin tahun ini kondisinya berbeda, karena ada beberapa kebijakan pemerintah terkait pengaturan harga. Antara lain, kenaikan harga BBM dan kenaikan tarif kereta api.

Suryamin menguraikan penyumbang inflasi terbesar adalah BBM dengan andil 0,22 persen. Menurut dia, keputusan pemerintah menaikkan harga premium pada 28 Maret berimbas pada inflasi bulan April.

“Perubahan harga bensin ini mencapai 5,68 persen. Kenaikan hampir terjadi seluruh kota,” katanya.

Kemudian, lanjut Suryamin, kenaikan harga bawang merah juga menjadi penyebab terjadinya inflasi.

Sumbangan inflasi bawang merah, 0,06 persen dengan perubahan harga 11,58 persen. Penyebab, kenaikan harga bawang merah adalah berkurangnya pasokan. Kenaikan tertinggi terjadi di kota Meulaboh dengan tingkat perubahan harga, 41 persen.

“Berikutnya tarif angkutan memberikan andil 0,04 persen dengan perubahan harga sebesar 2,14 persen. Ini terkait penyesuaian kenaikan harga BBM. Lalu, kenaikan bahan bakar rumah tangga, khususnya elpiji dengan andil 0,03 persen,” tuturnya.

JAKARTA - Inflasi April tercatat 0,36 persen, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Hal ini dipicu kenaikan BBM (bahan bakar minyak) pada 28 Maret

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News